Ponsolle des Portes berharap lebih banyak negara akan bergabung.
"Ini penting untuk Eropa, dalam hal pekerjaan," katanya.
Sebagai rumah bagi banyak merek mewah paling terkenal di dunia, Prancis sangat terekspos. Barang-barang palsu merugikan ekonomi 30.000 pekerjaan dan kehilangan pendapatan enam miliar euro setiap tahun, menurut Comite Colbert.
Pakaian, kacamata hitam, parfum, kosmetik, tas dan barang kulit, setengah dari 8,9 juta barang palsu yang disita di Prancis pada tahun 2011 adalah barang mewah, dengan produk Louis Vuitton yang paling banyak ditiru.
Secara global, ekonomi barang palsu bawah tanah berkembang pesat berkat belanja internet, sebagaimana dibuktikan dengan meningkatnya jumlah barang yang disita di kantor pemilahan pos.