Bagi umat muslim memang diyakini bahwa setan dibelenggu selama bulan Ramadhan. Ajaran itu berdasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:
"Ketika masuk bulan Ramadlan maka syaitan-syaitan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup,” (HR Bukhari dan Muslim).
Dikutip dari NU Online, menurut Ibnu Baththal, setidaknya ada dua penjelasan yang diajukan para ulama tentang makna dari sabda Rasulullah tersebut.
Pertama, ulama yang memahami secara literalis atau sesuai bunyi teks haditsnya. Pintu surga dibuka, dan setan dibelenggu dipahami dalam pengertian yang sebenarnya, sehingga intensitasnya dalam menggoda manusia berkurang pada bulan Ramadhan dibanding saat bulan lainnya.
Kedua, memahami secara majazi. Dalam konteks ini dibukanya pintu-pintu surga dipahami bahwa Allah SWT membuka pintu-Nya dengan amal perbuatan yang dapat mengantarkan hamba-Nya ke surga seperti shalat, puasa, dan tadarus Al-Qur`an.
Sehingga, jalan menuju surga di bulan Ramdhan lebih mudah dan amal-perbuatan tersebut lebih cepat diterima. Begitu juga maksud ditutupnya pintu neraka adalah mencegah mereka dari kemaksiatan dan perbuatan-perbuatan yang mengantarkan ke neraka.