8 Fakta Pride Month, Perayaan Komunitas LGBT Dunia

Kamis, 01 Juni 2023 | 14:44 WIB
8 Fakta Pride Month, Perayaan Komunitas LGBT Dunia
Ilustrasi kelompok LGBTQI+ di sebuah negara (Pexels/Gotta Be Worth It)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Saat Pride Month pertama kali di Chicago, wanita bernama Brenda Howard diberi gelar sebagai “Mother of Pride”. Brenda sendiri merupakan seorang biseksual yang aktif menyuarakan berbagai isu mengenai komunitas. Ia juga menjadi sosok yang membahas isu kesehatan akan penyakit HIV dan AIDS.

5. Masih jadi perdebatan

Di balik perayaan Pride Month, hingga kini masih menjadi perdebatan. Hal ini karena Pride Month membahas isu masalah kebebasan dan kesetaraan. Oleh sebab itu, komunitas merasa bingung apakah kebebasan atau kesetaraan yang menjadi fokus utama. Sebab adanya ini membuat masih seringnya terjadi perdebatan antar sesama komunitas.

6. Bendera

Pada Pride Month biasanya juga identik dengan bendera pelangi.Ternyata di balik warna pelangi pada komunitas itu, terdapat sejarah di baliknya. Bendera pelangi ini pertama kali muncul pada 1970-an saat pengawas kota San Francisco, Harvey Milk menugaskan Gilbert Baker untuk menggunakan bendera pelangi sebagai pengganti kain merah. Ternyata kain pelangi itu digunakan oleh para tentara Nazi yang gay.

7. Tidak selalu di bulan Juni

Rupanya pada komunitas LGBT tidak selalu merayakan Pride Month pada bulan Juni. Hal ini karena beberapa negara merayakan Pride Month pada musim gugur, dingin, dan lain-lain. Hal tersebut demi menyesuaikan suhu negara itu.

8. Bill Clinton Presiden AS yang mengakui pertama kali

Seperti diketahui, tidak semua negara melegalkan  LGBT, termasuk Indonesia; Oleh sebab itu, keberadaan LGBT ini tidak semua negara menyetujuinya. Namun, Presiden AS, Bill Clinton mengakui adanya Pride Month.

Baca Juga: Ivan Gunawan Tegas Larang Cowok Pakai Baju Cewek: Aku Nggak Mau Jadi Pesta LGBT!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI