Kurangnya konsumsi air putih bisa menyebabkan gangguan kesehatan sulit yang dikarenakan dehidrasi. Akibatnya, elastisitas kulit berkurang.
Hindari juga mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman manis secara berlebihan agar kulit tetap terhidrasi.
Perubahan hormonal
Perubahan hormon dalam tubuh juga dapat mempengaruhi perkembangan stretch mark. Hormon kortisol, yang dilepaskan dalam situasi stres, dapat melemahkan serat kolagen dalam kulit, membuatnya lebih rentan terhadap peregangan dan pembentukan stretch mark.
Faktor Genetik
Faktor genetik juga dapat berperan dalam kerentanan seseorang terhadap stretch mark. Jika anggota keluarga dekat Anda memiliki riwayat stretch mark, Anda mungkin lebih rentan mengalaminya.
Struktur dan elastisitas kulit yang diturunkan dapat mempengaruhi kemampuan kulit untuk mengatasi peregangan dan pembentukan stretch mark.
Kurang mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C
Stretch mark muncul pada kulit karena kurangnya produksi kolagen untuk kulit. Stretch mark biasanya akan terasa gatal dan kulit sedikit menebal. Munculnya stretch mark ini karena kamu mengonsumsi banyak vitamin C.
Baca Juga: Dirujak Warganet Gara-Gara Umbar Urusan Ranjang, Joshua Suherman Santai: Biasa Itu
Tak hanya itu, kamu bisa mengonsumsi vitamin E, zinc, dan protein. Dengan nutrisi ini, bisa menjaga kesehatan kulit dan meningkatkan elastitas kulit.