Saat mengalami gejala keracunan, hindari makan makanan selama beberapa jam. Setelah merasa cukup nyaman, barulah mencoba makan makanan yang mudah dicerna, seperti bubur, kentang, pisang, dan madu. Pilihlah makanan rendah lemak dan tinggi serat.
Hindari makanan pedas, berminyak, serta makanan dan minuman asam yang dapat memperburuk gejala. Selain itu, hindari juga minuman yang mengandung alkohol, kafein, atau susu.
Hindari minum obat tanpa resep
Pertolongan pertama saat keracunan makanan selanjutnya adalah menghindari mengonsumsi obat antidiare seperti loperamide. Pasalnya, diare adalah cara alami tubuh untuk mengeluarkan racun dari saluran pencernaan.
Antibiotik juga tidak selalu diperlukan untuk mengobati keracunan makanan karena tidak efektif mengobati keracunan yang disebabkan oleh virus atau parasit. Jika memerlukan pengobatan antibiotik, bicarakan terlebih dahulu dengan dokter.
Minum air jahe
Cobalah minum air jahe untuk meredakan mual dan sakit perut akibat keracunan makanan. Air jahe memiliki efek menenangkan pada saluran pencernaan. Makanan yang kaya probiotik seperti yogurt juga dapat membantu mengatasi keracunan.
Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup sangat penting ketika mengalami keracunan makanan. Dengan beristirahat yang memadai, sistem kekebalan tubuh akan tetap berfungsi dengan baik dalam melawan bakteri penyebab keracunan.
Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Istri Deddy Corbuzier Dilarikan ke Rumah Sakit karena Keracunan Mie Ayam
Selain itu, gejala keracunan makanan dapat membuat tubuh lemas sehingga istirahat yang banyak diperlukan untuk memulihkan energi. Jika keadaan tidak kunjung membaik, penting untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter.