1. Komplikasi
Aborsi memiliki risiko komplikasi, meskipun tergolong rendah. Mungkin hanya menimbulkan sedikit rasa sakit dan perdarahan bila dilakukan sedini mungkin dalam masa kehamilan.
Beberapa komplikasi yang masih mungkin terjadi akibat aborsi seperti, infeksi rahim (uterus), aborsi tidak tuntas atau kegagalan mengeluarkan sebagian atau semua jaringan kehamilan dari rahim, perdarahan hebat, hingga kerusakan pada rahim atau leher rahim (serviks).
2. Masalah Kesuburan
Sebenarnya, aborsi tidak memengaruhi peluang untuk hamil dan memiliki kehamilan normal di kemudian hari. Namun, menggugurkan kandungan bisa membuat perempuan berisiko mengembangkan infeksi rahim.
Bila tidak segera ditangani, infeksi tersebut bisa menyebar ke saluran telur dan ovarium yang dikenal sebagai penyakit radang panggul. Penyakit itu bisa meningkatkan risiko kemandulan.
3. Masalah pada Kehamilan Berikutnya
Bila tidak segera ditangani, penyakit radang panggul yang bisa terjadi akibat aborsi juga bisa menyebabkan kehamilan ektopik pada kehamilan berikutnya, yaitu ketika sel telur tertanam di luar rahim.
Baca Juga: Usai Gaji Pilot Rp200 Juta, Rully Pacar Dewi Perssik Disebut Punya Kompleks Villa