Berdasarkan Data jemaah umrah Indonesia yang dihimpun Siskopatuh (Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus) menyebutkan bahwa mayoritas jemaah umrah memiliki pendidikan menengah ke bawah.
Selain itu, mereka juga belum pernah melakukan perjalanan ke luar negeri, lansia/usia lanjut, didominasi perempuan, serta berasal dari desa. Umumnya, mereka tidak tahu regulasi penerbangan internasional, tidak paham regulasi Arab Saudi, dan tidak memahami kultur masyarakat Arab.
Jika meraka melakukan umrah backpacker, tentunya mereka butuh pendampingan. Karena jika tidak, berikut ini beberapa risiko yang akan dihadapi.
- Rentan terhadap penipuan
- Bila sudah tertipu dapat merepotkan banyak pihak
- Tidak ada akses untuk mengurus hak-haknya
- Kemungkinan jadi overstayer (tinggal melebihi batas waktu visa)
- Ada denda besar
- Dideportasi otoritas Arab Saudi
- Rawan sakit
- Tidak dapat layanan standar
- Jika meninggal dunia, akan sulit dimakamkan karena tidak ada yang mengurus perizinan pemakaman
- Jika melanggar hukum, tidak ada yang membantu proses hukumnya
Demikian ulasan mengenai apa itu umrah backpacker lengkap dengan penjelasan dan risikonya yang perlu diketahui. Semoga informasi ini bermanfaat!
Kontributor : Ulil Azmi