Lantaran kulit berminyak cenderung lebih mudah mengeluarkan sebum yang bisa menumpuk di pori-pori kulit sehingga komedo mudah terbentuk. Sehingga jika pelembap tidak ada keterangan non komedogenik bisa membuat jerawat gampang bermunculan.
Non komedogenik artinya zat yang tidak berpotensi menyumbat pori-pori di kulit wajah. Salah satu manfaatnya yakni tidak memicu munculnya jerawat.
Beberapa contoh bahan non komedogenik yang terdapat dalam skincare, di antaranya lidah buaya, vitamin C dan gliserin.

4. Tidak Banyak Zat Aktif
Daripada fokus zat aktif yang ada pelembap atau moisturizer, dr. Abelina justru lebih menyarankan pemilik kulit berminyak pada penggunaan serum. Sebaiknya pelembap hanya digunakan sebagai produk penenang agar kulit tidak iritasi.
"Perhatikan juga pelembap harus silicon free hadi lebih enak di kulit dan enak di kulit," jelas dr. Abelina.
Silicon free adalah bebas dari paraben salah satunya silikon yang merupakan bahan sintetik yang berfungsi menyembuhkan luka dan menyamarkan bekas luka. Tapi karena kandungannya lebih sulit dibersihkan dan menyebabkan jerawat, maka pemilik kulit berminyak tidak disarankan menggunakan pelembap dengan kandungan silikon.
5. Pilih Pelembap Multifungsi
Semakin banyak tumpukan skincare di kulit, maka semakin juga berpeluang menyebabkan kontra indikasi antara zat di skincare, dan bisa menyebabkan jerawat. Apalagi setelah skincare ditumpuk dengan riasan makeup, dan kebiasaan ini diterapkan sehari-hari.
Baca Juga: Profil dan Biodata Ayunsri Harahap, Istri Syahrul Yasin Limpo Juga Punya Profesi Mentereng
Salah satu yang bisa jadi solusi yaitu pelembap yang juga bisa digunakan sebagai base atau dasar makeup, seperti skincare legenda Prancis yang kerap direkomendasikan para makeup artist dalam dan luar negeri, termasuk juga artis hollywood, yakni Embryolisse Lait Creme Concentre.