Sempat Berhenti Kuliah
Bersama dengan Mohammad Hatta, Sutan Syahrir selalu menyerukan untuk melakukan pergerakan menuju kemerdekaan Indonesia. Mereka menuangkan tulisan mereka melalui majalah Daulat Rakjat yang dimiliki oleh Pendidikan Nasional Indonesia.
Namun karena melihat menurunnya semangat pergerakan di Indonesia akibat pengawasan pemerintah kolonial Belanda yang ketat, membuat Sutan Syahrir pada 1931 memilih berhenti kuliah dan kemudian kembali ke Indonesia untuk melanjutkan pergerakan nasional menuju kemerdekaan Indonesia.