Usai paslon Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin sudah mendeklarasikan akan maju Pilpres 2024. Giliran Prabowo yang ditunggu untuk mengumumkan pasangan cawapresnya. Beberapa nama pun sempat mencuat di media sosial, salah satunya Gibran.
Bahkan, Gibran sampai ditanya soal SKCK sebagai syarat mencalonkan wapres. Namun, ia menepisnya.
"Saya kalau ngurus pasti konangan (ketahuan) kan ke PN sama kepolisian, pasti ketahuan dong. Lho aku ora ngurus apa-apa (lho, saya tidak mengurus apa-apa)," kata Gibran seperti dikutip dari Sukabumiupdate.com - jaringan Suara.com, Kamis (19/10/2023).
Lebih lanjut, Gibran juga menyebut keputusan cawapres Prabowo merupakan kewenangan Ketum dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Urusan pencalonan itu ketua-ketuanya yang berhak ya. Gitu nggih (ya)?" katanya.
Gibran Tepis Isu Pindah Golkar
Nama Gibran dikabarkan menjadi cawapres dengan Prabowo semakin menguat usai putusan MK mengenai syarat usia. Selain itu, muncul pula kabar kalau berpindah ke Partai Golkar padahal masih berstatus sebagai kader PDIP.
Namun, putra sulung Presiden Jokowi itu menepis kabar itu.
"Siapa yang bilang?" katanya saat ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (17/10).
Gibran mengaku selama ini hanya berkomunikasi dengan Partai Golkar sebagai bentuk silahturahmi saja. Ia tak pernah menyinggung soal kemungkinan pindah ke Partai Golkar.
"Kalau komunikasi saya pasti komunikasi, tapi tidak untuk yang ini tadi. Saya kan tetap jaga silaturahmi dengan siapa pun," katanya.
Selain itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengumumkan penunjukan sejumlah kepala daerah berusia muda dari partai menjadi jubir dan jurkam pasangan bakal capres dan cawapres, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wali Kota Medan Bobby Nasution termasuk yang ditunjuk untuk mengisi posisi tersebut.
Gibran Resmi Didukung Partai Golkar Untuk Jadi Cawapres Prabowo
Meski sempat membantah dan ditetap menjadi juru kampanye. Tiba-tiba saja Gibran mendapat dukungan resmi dari Partai Golkar untuk bersanding dengan Prabowo di Pilpres 2024.