Diketahui, tinta pada saat itu menggunakan kandungan perak nitrat sehingga tidak bisa pudar meski menggunakan sabun sekalipun.
Jadi, sekali kuku kena tinta ungu tersebut, butuh waktu empat hingga lima bulan untuk bisa dihilangkan.
Menurut informasi yang beredar, tinta ungu tersebut adalah produksi Laboratorium Fisika Nasional India (NPL) yang bekerjasama dengan Mysore Paints and Varnishes Ltd (MPVL).
Hingga saat ini, perusahaan Mysore Paints and Varnishes Ltd (MPVL) menjadi produsen tinta pemilu yang mengirim tinta untuk 35 negara di dunia, termasuk Singapura, Kanada, Afghanistan, dan Turki.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, diketahui bahwa kandungan perak nitrat cukup berisiko pada kesehatan.
Sehingga, WHO membatasi kadar maksimal penggunaan perak nitrat hanya sebesar 4 persen saja.
Bahkan, di beberapa daerah telah menggunakan bahan lain sebagai pengganti tinta celup, seperti kunyit.
Jadi, tinta pemilu bukanlah hal baru karena sudah diterapkan lebih dari 50 tahun di berbagai Negara.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Baca Juga: Gak Mau Pemilu 2024 Dinodai Kecurangan, Cak Imin: Kalau Ada yang Curang, Tolong Disorakin!