![Sejumlah imigran Rohingya memilih baju bekas di lokasi penampungan sementara di SMP Negeri 2 Curei, Gampong Curei, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh, Jumat (30/12/2022). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/12/30/83021-imigran-rohingya-ditamoung-di-smp-negeri-2-curei-aceh.jpg)
Asal Mula Penindasan Muslim Rohingya di Myanmar
Setelah dijajah Inggris, kemudian beralih dengan penjajahan Jepang, otomatis Muslim Rohingya dianggap pro Inggris tersingkirkan dan terjadinya kekerasan dan perang antar komunitas etnis, dan penyebab perang antara agama Budha dan warga muslim Rohingya.
Mirisnya lagi, Inggris juga memberikan modal muslim Rohingya dalam hal senjata dan semakin memperparah kekerasan antar perang saudara yang terjadi di negara tersebut. Apalagi warga Buddha tetap percaya, bahwa tempat tinggalnya merupakan tanah kelahiran nenek moyangnya.
Selanjutnya pada 1948 Myanmar merdeka dari Inggris, setelah merdeka Burma atau Myanmar menolak mengakui muslim Rohingya sebagai warga negara yang sah.
Namun muslim Rohingya bergabung dengan negara Pakistan terbentuk. Namun pada 1971 terjadi perang pembebasan Bangladesh yang hasilnya membuat beberapa muslim Rohingya mencari perlindungan ke negara tetangga, termasuk kembali ke Myanmar.
Tapi karena penduduk Buddha takut jumlah yang pengungsi terlalu banyak, akhirnya pemerintah Myanmar kembali mengusir lebih dari 200.000 muslim kembali ke Bangladesh, termasuk di antaranya penduduk muslim Rohingya.
Terluntang lantungnya muslim Rohingya ini akhirnya pergi ke berbagai negara untuk mencari suaka dan tempat tinggal, termasuk di antaranya Indonesia khususnya di wilayah Aceh.