
Bagaimana cara kerjanya?
JMA memiliki dua sistem EEW, satu untuk masyarakat umum dan satu lagi untuk Badan Meteorologi dan Hidrologi Nasional. Ketika gelombang P mendeteksi dua (atau lebih) dari 4.235 seismometer yang dipasang di seluruh Jepang, JMA langsung menganalisis dan memperkirakan lokasi pusat gempa.
Hal ini memungkinkan JMA untuk memberi tahu orang-orang di prefektur (area) yang terkena dampak melalui TV dan radio jika diperkirakan akan terjadi gempa bumi kuat, dan saat ini melalui ponsel.
Pemberitahuan peringatan dini gempa dikirmkan ke ponsel melalui layanan yang disediakan oleh tiga operator telekomunikasi terbesar di Jepang. Mereka menggunakan sistem cell broadcast, metode pengiriman pesan ke beberapa pengguna ponsel di area tertentu pada waktu yang sama.
Setelah gempa bumi dan tsunami Thoku tahun 2011, sistem EEW dan sistem peringatan tsunami Jepang dianggap efektif. Meskipun tsunami menewaskan lebih dari 10.000 orang, diyakini bahwa jumlah korban jiwa akan jauh lebih besar tanpa sistem EEW.