KA Rangkas ini terdiri dari 7 rangkaian gerbong yang berjalan dari Tanah Abang menuju Merak. Sementara KA Merak melaju dari Rangkasbitung ke Tanah Abang. Sampai di lokasi kejadian, kedua kereta bertabrakan di pagi hari sekitar pukul 06.45 WIB. Sebanyak 156 penumpang dari kedua KA dilaporkan tewas dalam tragedi itu karena bergelantungan di area luar kereta.
3. Kecelakaan KA Uap di Cipayung
Kecelakaan KA terparah selanjutnya terjadi pada kereta api uap Bumel yang mengalami tabrakan dengan kereta api cepat berlokomotif diesel modern tipe BB200. Insiden maut tersebut terjadi pada tanggal 20 September 1968. Dalam insiden ini, sebanyak 116 orang dilaporkan meninggal dunia.
4. Kecelakaan KRL di Depok
KRL Ratu Jaya Depok mengalami kecelakaan parah pada 2 November 1993. Kecelakaan ini diakibatkan karena kesalahan informasi antar petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) di pemberangkatan Stasiun Depok Lama dan juga Stasium Citayam.
Dua kereta api tersebut berangkat dari masing-masing stasiun lalu bertabrakan di tengah perjalanan. Sebanyak 20 orang tewas dan 100 lainnya mengalami luka-luka.
5. Kecelakaan KA Empu Jaya dan KA GBM Selatan
Pada tanggal 25 Desember 2001, sekitar pukul 04.30 WIB, KA Empu Jaya dengan nomor perjalanan 146 bertabrakan dengan KA Gaya Baru Malam Selatan dengan nomor perjalanan 153 yang trngsh menunggu bersilangan di jalur 3 emplasemen Stasiun Ketanggungan Barat, Brebes.
Tabrakan ini terjadi lantaran KA 146 melanggar sinyal untuk masuk stasiun Ketanggungan Barat yang beraspek merah (tanda kereta harus berhenti). Peristiwa tersebut menyebabkan sebanyak 31 orang tewas dan 53 lainnya luka berat termasuk masinis KA 146.
Baca Juga: Korban Meninggal dan Luka dalam Kecelakaan KA Turangga - KA Lokal Bandung Raya Peroleh Santunan
6. Kecelakaan KA Kertajaya dan KA Sembrani