Tak jauh dari rumah tersebut, terdapat pondok pesantren milik Gus Baha. Bangunan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Lembaga Pembinaan Pendidikan Pengembang Ilmu Al-Qur’an (LP3IA) itu dibuat bertingkat dan mewah, beda dengan kediaman pribadi Gus Baha.
Gus Baha sendiri pernah membahas alasannya selalu tampil sederhana. Kiai kharismatik Nadhlatul Ulama (NU) itu rupanya malu dengan Tuhan jika hidup dalam kemewahan selama di dunia.
"Saya itu, mohon maaf ini bukan sombong. Saya itu di rumah, tanya tetangga-tetangga saya. (Saya) kalau makan sedikit, pakaian pun sederhana," kata Gus Baha dikutip dari YouTube Santri Gayeng pada Senin (8/1/2024).
"Saya itu sebenarnya malu di hadapan Tuhan gara-gara dipandang orang alim, diberi uang saku, dicium tangannya. Nanti ketika ditanya Tuhan, 'Itu saja hasilnya?'," imbuhnya.