Pada tahun 2009-2010, Gabriel bekerja bersama Éric de Chassey, yakni direktur Akademi Prancis di Roma. Lalu pada tahun 2006, Gabriel mulai berpartisipasi sebagai aktivitas politik untuk protes pemuda.
Pada tahun 2007 di Sciences Po, Gabriel mendirikan sebuah komite. Adapun komite ini bertujuan untuk mendukung Íngrid Betancourt yakni seorang sandera Perancis-Kolombia yang telah ditahan FARC.
Pada Juni 2018, Gabriel terpilih jadi anggota Majelis Nasional Prancis. Tahun 2023, Gabriel diangkat jadi menteri pendidikan nasional dan pemuda. Lalu tahun 2024, Gabriel terpilih sebagai Perdana Menteri (PM) Prancis.
Demikian ulasan mengenai kontroversi Gabriel Attal, Perdana Menteri termuda pertama yang mengaku sebagai gay hingga melarang siswa muslim mengenakan abaya di sekolah. Semoga informasi ini bermanfaat!
Kontributor : Ulil Azmi