Namun sosoknya sempat menuai kontroversi pada 2021. Nama Moeldoko mendadak terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat melalui KLB Deli Serdang. Beruntung deklarasi itu dinyatakan tidak sah, sehingga Ketum Demokrat tetap AHY.
Rekam Jejak AHY
![Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan salam sebelum dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/02/21/39056-ahy.jpg)
AHY merupakan lulusan Akmil. Putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini berhasil meraih gelar Tri Sakti Wiratama. Penghargaan itu diberikan pada tahun pertama dan kedua AHY di Akmil.
Setelah lulus dari Akmil, AHY bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD). Ia kemudian dipercaya menjadi Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 205/Tengkorak pada 2002. Pekerjan itu membuatnya ditugaskan dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh.
Pada tahun 2006, AHY kembali ditugaskan dalam misi menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan Israel dan Lebanon Selatan. Di sana ia bergabung sebagai perwira seksi operasi Kontingen Garuda XXIII-A.
Tak hanya di militer, AHY juga mengejar pendidikan formal. Ia berhasil meraih tiga gelar master di tempat yang berbeda, mulai dari China hingga Amerika Serikat (AS).
Namun karier AHY di militer terbilang singkat, dan hanya sampai pangkat mayor. Ia resmi mengakhiri purna tugasnya sebagai prajurit TNI pada September 2016.
Rupanya AHY memutuskan banting stir untuk terjun ke dunia politik. Ia pun maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada 2017, dan berpasangan dengan Sylviana Murni. Sayang ia kalah dari pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
AHY lantas dipercaya menjadi Wakil Ketua Umum Partai Demokrat pada 2019. Jabatannya kemudian naik menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020 hingga 2025.
Baca Juga: AHY Ingin Urai Benang Kusut Sengketa Tanah Dalam Kurun Waktu 8 Bulan, Bisa?
Kontributor : Syifa Khoerunnisa