“Misalnya mereka berbuat baik saat kita melakukan hari raya, tapi pada saat hari raya mereka jika urusannya dengan keimanan maka kita tidak boleh membantu. Cuma kita tetap membalas kebaikan di waktu yang berbeda maka setelah hari raya kita membalas kita balas dengan kebaikan,” jelas Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, non-Muslim juga akan paham karena jika hari raya itu sudah berkaitan dengan keimanan. Oleh sebab itu, dalam hal ini tolong menolong dan toleransi bisa dilakukan dengan cara lain dan tidak harus menyentuh masalah keimanan.
“Di saat mereka punya kegiatan khusus yang ada hubungan dengan agama dan keimanan mereka akan maklum juga. Kita bisa membantu urusan pribadi dan keluarganya sebelum atau sesudahnya karena itu berkaitan dengan keimanan,” jelasnya.