Ia mengambil ilmu politik di Northern Illinois University dan lulus pada 2004. Di sana, Anies bekerja menjadi asisten riset di The Office of Research, Evaluation, and Policy Studies.
Setelah itu, ia menjabat manajer riset di IPC Inc, Bannockburn, Illinois, Amerika Serikat sampai 2005. Namanya mulai dikenal di Indonesia usai bergelar doktor di AS dan kembali ke Tanah Air.
Pada tahun 2005, Anies langsung dipercaya menjadi peneliti senior di Lembaga Survei Indonesia (LSI). Selain itu, ia juga turut menjabat sebagai Direktur Riset The Indonesian Institute.
Di bidang akademik, Anies pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina pada 2007. Saat itu, ia menjadi rektor termuda di Indonesia karena usianya masih 38 tahun.
Anies pada tahun 2010 menggaungkan Gerakan Indonesia Mengajar. Tujuannya untuk mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia dengan mengirimkan para pengajar SD muda ke daerah-daerah pelosok.
Atas gerakan itu, Anies masuk ke dalam daftar The 500 Most Influential Muslims pada Juli 2010. Ia juga diberi penghargaan oleh The Association of Social and Economic Solidarity with Pacific Countries (PASIAD).
Anies pada 2013 mulai masuk dunia politik dengan menjadi peserta konvensi calon presiden dari Demokrat. Ia juga menjadi juru bicara kampanye pada tim pemenangan Jokowi dan Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014.
Lalu, pada 27 Oktober 2014, Anies dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Setelah jabatannya selesai pada pertengahan 2016, ia maju Pilkada DKI Jakarta bersama Sandiaga Uno.
Keduanya pun resmi dilantik untuk memimpin Jakarta pada 16 Oktober 2017. Di akhir 2022, Anies lepas jabatan dan selang setahun, ia diumumkan sebagai calon presiden Pemilu 2024. Namun, dirinya yang maju dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) kalah suara dari pasangan Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Menerka Manuver PKS Di Pilkada DKI, Targetkan Duet Anies-Sohibul Iman?
Kontributor : Xandra Junia Indriasti