Contoh Teks Pildacil Maulid Nabi Lucu yang Inspiratif

Jum'at, 06 September 2024 | 16:19 WIB
Contoh Teks Pildacil Maulid Nabi Lucu yang Inspiratif
Contoh Teks Pildacil Maulid Nabi Lucu yang Inspiratif (Pixabay)

Suara.com - Sebagai salah satu persiapan menyambut datangnya Maulid Nabi Muhammad SAW pada 16 September 2024 mendatang, sederet hal sudah mulai dilakukan. Salah satunya adalah persiapan teks pildacil Maulid Nabi Muhammad SAW yang kocak dan bisa menghibur sekaligus memberikan nilai ceramah.

Momen Maulid Nabi Muhammad SAW sendiri menjadi momen besar untuk umat muslim, karena merupakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Perayaan ini banyak dilakukan dengan berbagai kegiatan keagamaan yang dapat juga dilakukan dengan lomba Pemilihan Da’i Cilik atau Pildacil.

Nah untuk melihat salah satu contoh teks pildacil Maulid Nabi lucu, Anda dapat cermati di bawah ini.

Contoh Teks Pildacil Maulid Nabi Lucu

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Mari awali dengan pantun,

Ada orang terlihat kekar

Berlari-lari bersama bapak

Terdenar sih terdengar

Tapi sayang kurang kompak

Baca Juga: Teks Maulid Simtudduror Lengkap Sampai Mahalul Qiyam: Arab, Latin dan Artinya

Sekali lagi, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Innal hamdalillah, washolatu wassalamu ‘ala Rasulillah, Sayyidina Muhammad ibni Abdillah, wa ‘ala alihi wasohbihi waman walah. Amma ba’du.

Hadirin, bapak, ibu, uztaz, ustazah, yang saya hormati, serta teman-teman peserta lain yang saya sayangi. Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya agar kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW tercinta.

Lantaunan shalawat serta salam tidak lupa kita curahkan pada Nabu Muhammad SAW, yang selalu menjadi panutan untuk seluruh umat muslim di dunia. Semoga kita sebagai umatnya senantiasa mengamalkan dan meneruskan ajarannya.

Acara ini diselenggarakan sebagai salah satu bentuk rasa cinta umat muslim kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan banyak bershalawat, kita dapat menunjukkan kecintaan pada sang Nabi. Hal ini mungkin juga dialami teman-teman sekalian yang ada di sekolah.

Bedanya, shalawat yang dilantunkan bukan dalam bentuk pujian pada Nabi, namun pada lawan jenis. Tidak menjadi hal yang salah, tapi kecintaan pada makhluk ciptaan Allah SWT jelas tidak boleh mengalahkan kecintaan kita pada sang Nabi itu sendiri.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI