Apalagi akses untuk mencapainya cukup mudah, karena hanya berjarak 1 hingga 2 jam dari bandara. Di mana nantinya wisatawan bisa menghubungi untuk nanti dijemput langsung di bandara.
4. Tradisi menjaga alam dan tarian budaya A'len
Desa Wisata Malasigi punya keunikan berupa bentangan alam yang indah dan mempesona. Namun alam ini harus dilestarikan, dan Desa Adat Malasigi mampu melakukan hal tersebut dengan menggunakan alat makan minum hingga cara menangkap ikan yang ramah lingkungan yakni menggunakan tombak di malam hari.
Budaya ini seharusnya dijaga, apalagi desa ini juga akan memberikan tarian adat yang disebut Moi Kelim alias A'len, di mana penduduknya lengkap dengan pakaian adat akan menari menyambut tamu atau wisatawan yang datang.
5. Aneka reptil dan kerajinan tangan
Sebagai desa yang berada di tengah hutan, maka Desa Malasigi akan jadi tempat yang disukai reptil seperti ular untuk hidup dan berkembang biak. Tapi bukan ular sembarang, karena termasuk ular eksotis seperti candoia carinata, dendelaphis lineolatus dan masih banyak lagi yang bisa ditemukan dan dilihat pengunjung saat mendatangi kwawan hutan.
Selain itu, jangan lupakan juga ada aneka anyaman tas, karya para mamak-mamak Desa Adat Malasigi yang terbuat dari hotan, bahkan ada juga yang dari rumput loh.