Pada akhirnya, Anwar Ibrahim berhasil mencapai puncak karier politiknya pada tahun 2022. Ia dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia setelah proses politik yang penuh lika-liku.
Sebagai PM, Anwar berjanji untuk fokus pada reformasi institusional, pemberantasan korupsi, serta memajukan kesejahteraan rakyat Malaysia. Keberhasilannya ini menandai akhir dari perjuangan panjangnya dalam dunia politik Malaysia.
PM Malaysia sindir menohok Miftah Maulana
Sindiran menohok Anwar Ibrahin ke Miftah terungkap saat melakukan rapat dengan Kementerian Kewangan Malaysia. Dalam rapat, ia penyinggung adanya pendakwah Indonesia yang viral setelah menghina penjual es teh.
"Di Indonesia beberapa hari yang lalu ini sedang heboh di media sosial, seorang kyai, gus, dalam dakwahnya menghina seorang penjual teh, teman-teman Indonesia banyak yang kirim (berita viral)," ujar Anwar Ibrahim di hadapan ratusan audiens.
"Ini jadi viral, di mana orang penjual teh dia paling miskin. Tapi ini pendakwah, dua pendakwa dengan tertawa, dengan maksud menghina sekali. Dan ini menimbulkan kemarahan di kalangan masyarakat," lanjut Anwar.
Anwar mengkritik keras sikap Miftah yang notabene adalah pendakwah. Menurutnya, Miftah yang dinilai dari kalangan agama seharusnya lebih memiliki adab.
"Itu adalah contoh, pengalaman, bahwa angkuh dan sombong itu kadang-kadang bukan saja terjadi dari kalangan orang yang tak tahu agama. Orang yang paham agama, yang bicara tentang Islam, akidah, sholat, dan sunnah ternyata juga bisa menghina," pungkas Anwar Ibrahim.
Kontributor : Dea Nabila
Baca Juga: Mundur dari Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Sebut Belum Terima Gaji-Fasilitas Negara