Infografis
Suara.com - Kebenaran nasab pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman sebagai keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari ikut disorot pasca kontroversi hinaan terhadap penjual es teh.
Bahkan belakangan banyak warganet yang menduga Gus Miftah hanya mengaku-aku sebagai keturunan dari ulama besar asal Ponorogo, Jawa Timur tersebut.
Perkara ini turut ditanggapi oleh adik Miftah, Gus Tajib, dalam wawancara dengan tvOneNews. Namun pria bernama Miftahul Khoiron itu mengaku tidak tahu dengan detail nasab keturunan keluarganya.
"Untuk masalah nasab-nasab, ada sedikit yang saya paham tapi khawatir ada yang salah, nanti dipelintir-pelintir. Tapi kalau silsilah, masalah nasab itu memang ada," terang Tajib, dikutip pada Kamis (12/12/2024).
Menurutnya, ayah mereka M. Murodhi berasal dari daerah yang satu area dengan Desa Tegalsari, Ponorogo. Desa ini pula tempat Kiai Ageng Muhammad Besari menyebarkan ajaran Islam.
"Memang di sini saya sedikit ada pengetahuan tentang masalah nasab dari Mbah Besari dan selebih-lebihnya tetapi karena saya tidak tahu persis, karena saya memang anak kelahiran kemarin, jadi saya tidak bisa menyampaikan," imbuhnya.
Sementara itu, pihak keluarga sang ulama besar meyakini bahwa Miftah bukanlah bagian dari silsilah keturunan mereka. Lantas apa kata Tajib soal itu?
"Kalau memang dipermasalahkan, ayo kita datangkan ke Jawa Timur, di Ponorogo, untuk kita menemui silsilah dari keluarga Mbah Besari, atau dari keluarga besar Bapak saya, yang lebih tahu, yang bisa menyampaikan sedetail-detailnya," kata Tajib.
"Kalau misalnya memang keturunan, berarti netizen juga mau berbuat apa? Kalau bukan keturunan, memang... gimana ya? Namanya kita mengidolakan kiai, kita menganggap dia guru besar kita, apakah kita nggak boleh untuk membesar-besarkan guru kita?" imbuhnya.
Baca Juga: Langit dan Bumi, Beda Silsilah Ustaz Adi Hidayat vs Gus Miftah: Ada yang Keturunan Tokoh Fiktif
Namun Tajib kembali menegaskan ketidaktahuannya tentang silsilah keluarga besarnya secara mendetail, sehingga enggan mengonfirmasi perihal kebenaran pengakuan Miftah.
