Profil 3 Pencemarah Kondang yang Diduga Pernah Diejek Gus Miftah, Ucapannya Pedih Semua!

Riki Chandra Suara.Com
Selasa, 17 Desember 2024 | 21:43 WIB
Profil 3 Pencemarah Kondang yang Diduga Pernah Diejek Gus Miftah,  Ucapannya Pedih Semua!
Kolase Ustaz Khalid Basalamah, Cak Nun dan Ustaz Maulana. [Dok.Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun, pernikahan ini tidak bertahan lama dan keduanya memilih untuk bercerai. Pada 1997, Cak Nun kembali menikah dengan artis sinetron dan penyanyi Novia Kolopaking, dan dikaruniai empat anak. Salah satunya, Ainayya Al-Fatihah, meninggal di dalam kandungan.

Kehidupan pribadi Cak Nun selalu menjadi sorotan, tetapi ia tetap fokus pada dakwah Islam dan kontribusinya dalam budaya Indonesia.

Cak Nun mengawali pendidikan formalnya di sekolah dasar di desanya, namun ia tidak menyelesaikannya karena keluar dari sekolah tersebut. Ayahnya kemudian mengirim Cak Nun ke Pondok Modern Darussalam Gontor.

Meski hanya belajar di sana selama 2,5 tahun, ia banyak dipengaruhi oleh budaya pesantren yang mengajarkan disiplin tinggi. Dari Gontor, Cak Nun melanjutkan pendidikan ke Yogyakarta, di mana ia menyelesaikan SMP Muhammadiyah 4 dan SMA Muhammadiyah 1.

Setelah lulus SMA, ia diterima di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), namun hanya bertahan satu semester. Keputusan untuk meninggalkan kampus biru itu menjadi titik balik dalam perjalanan hidup Cak Nun.

Cak Nun dikenal sebagai seorang penyair, budayawan, dan pengasuh Majelis Maiyah, sebuah komunitas yang menggabungkan pengajian dengan seni. Kariernya di dunia sastra dimulai pada 1970 saat ia menjadi pengasuh Ruang Sastra di harian Masa Kini, Yogyakarta.

Kariernya berkembang pesat dengan menjadi wartawan dan redaktur di harian yang sama pada 1973-1976. Selain itu, ia juga memimpin Teater Dinasti dan menjadi pengelola Grup Musik Kyai Kanjeng, yang dikenal sebagai kelompok musik dengan perpaduan tradisional dan modern yang khas.

Cak Nun juga menjadi penulis puisi dan kolumnis di beberapa media, memberikan kontribusi besar terhadap dunia sastra Indonesia.

Cak Nun tidak hanya dikenal karena karya-karyanya dalam sastra dan musik, tetapi juga karena pengaruhnya dalam dakwah Islam. Melalui Majelis Maiyah, Cak Nun mengajak umat untuk mendalami ajaran Islam dengan cara yang lebih santai namun tetap mendalam.

Ia juga dikenal dengan pengajiannya yang memadukan antara seni dan agama, menciptakan sebuah ruang bagi umat untuk lebih memahami spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai seorang tokoh keagamaan yang memadukan ilmu agama dan seni, Cak Nun sering mendapat julukan manusia multidimensi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI