"Ada orang sering alasan kasih sayang tapi tidak sadar termasuk punya pondok pesantren, jika ada satu santri yang melakukan pelanggaran sifatnya provokasi, jangan sok Anda jadi penyayang lalu membiarkan dia di situ," jelasnya.
"Anda nggak sayang dengan yang lainnya yang lainnya akan gelisah gara-gara dia. Anda ambil, taruh dia tempat lain yang bakal bermanfaat begitu," imbuhnya.
"Jadi seolah-olah tampak sebagai kedzaliman ternyata itu adalah hakikat keadilan. Kasih kerjaan yang lain," lanjutnya.
Selain itu ada juga cara yang bisa dilakukan tanpa pemecatan yakni melakukan kerja sama lewat memberikan modal pada sang karyawan tapi tetap harus dipantau.
"Kalau tidak, Anda kerja sama. 'Kelihatannya kamu akan jadi bos besar, saya kasih modal, kamu kerja sendiri nanti saya pantau' begitu, seperti itu kasih sayang," ungkap Buya Yahya.
"Jadi harus ada aturannya kapan kita berkasih sayang dan bentuk kasih sayang kayak apa yang cocok untuk orang ini," pungkasnya.
Kontributor : Trias Rohmadoni