Biasanya hal tersebut dilakukan dengan konsep yang matang, seperti video yang menampilkan tindakan-tindakan heroik, menonjolkan narasi positif, dan seolah sangat bermanfaat bagi masyarakat luas.
2. Memanfaat momen untuk kepentingan pribadi
Dalam momen tertentu, misalnya sedang terjadi krisis, maka fake hero muncul sebagai sosok yang terkesan sangat membantu masyarakat.
Padahal, tidak menutup kemungkinan jika ia sendiri terlibat dalam penyebab terjadinya krisis tersebut.
3. Mengklaim kerja keras orang lain
Kemudian, fake hero cenderung suka mengklaim hasil kerja keras orang lain dan mengaku bahwa pencapaian itu merupakan jerih payahnya.
Adapun tujuan tersebut agar ia mendapat pengakuan dari masyarakat luas yang tidak banyak tahu tentang fakta yang sebenarnya.
4. Menonjolkan aksi heroic
Lantas, fake hero juga sering terlihat ke tempat-tempat genting, seperti lokasi bencana untuk memberi bantuan yang kemudian diviralkan.
Baca Juga: Gibran Tinjau Langsung Pangkalan Gas LPG 3 Kg, Sikap Wapres Dicap Pahlawan Kesiangan: Telat!
Sehingga, tindakan itu dianggap sangat membantu korban bencana, kendati tidak memutuskan kebijakan konkret atas masalah yang terjadi.
Kontributor : Damayanti Kahyangan