Secara alami, uranium ditemukan dalam bentuk bijih di kerak bumi dengan beberapa isotop, yang paling umum adalah Uranium-238.
Kemudian, menurut riset dijelaskan pula jika deposit uranium terbesar dunia berada di Australia, Kanada, Rusia, Namibia, Brasil, Mongolia, dan Prancis.
Menurut data dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Indonesia memiliki sumber daya uranium sebanyak 81.090 ton yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua.
Lalu, Apa Manfaat Uranium?
Uranium banyak digunakan sebagai bahan bakar dalam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Dalam pemanfaatannya, uranium dipanaskan dengan neutron yang menjadikan pembelahan inti atom sehingga melepaskan energi panas secara masif.
Tak hanya itu, uranium juga kerap dijadikan sebagai persenjataan militer yang bisa menjadi bahan baku untuk membuat senjata mematikan, seperti nuklir.
Dengan pertimbangan keselamatan dunia karena efeknya juga berdampak bagi lingkungan jangka panjang, ada aturan khusus dalam penggunaan uranium.
Dalam dunia medis, uranium juga cukup fundamental karena kerap digunakan untuk diagnosis dan pengobatan.
Salah satu contohnya pengobatan kanker tulang metastatik, terkhusus yang berasal dari kanker prostat.
Baca Juga: Beda Kekayaan Hotman Paris Vs Razman, Makin Panas Usai Sumpah Advokat Dibekukan: Kariernya Berakhir
Kemudian untuk diagnostik, uranium juga berperan dalam pencitraan modern Positron Emission Tomography (PET) dan pemindaian gamma.