Kapan Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan 2025? Ini Link Live Streamingnya

Kamis, 27 Februari 2025 | 20:52 WIB
Kapan Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan 2025? Ini Link Live Streamingnya
Kapan Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan 2025? (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sidang isbat yang diselenggarakan pemerintah akan mempertimbangkan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyatul hilal (pengamatan bulan). Lantas apa perbedaan dari keduanya?

Metode Hisab

Melansir dari berbagai sumber, metode hisab adalah penghitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan sebagai penanda dimulainya awal bulan dalam kalender Hijriah. Terdapat berbagai rujukan atau kitab yang digunakan untuk palaksanaan hisab di Indonesia.

Seiring dengan berjalannya waktu, metode hisab juga ada yang menggunakan sistem kontemporer. Caranya, yaitu menggunakan rumus-rumus yang ada pada kitab itu, misalnya bagaimana cara untuk menghitung awal bulan dengan data astronomis yang ada.

Metode Rukyat

Rukyat merupakan sebuah aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) yang dilakukan ketika Matahari terbenam menjelang awal bulan dalam Kalender Hijriah. Biasanya, metode Rukyat digunakan ini untuk menentukan awal bulan Zulhijah, Ramadhan, hinhha Syawal.

Saay melakukan pemantauan, Kemenag akan bekerja sama dengan organisasi masyarakat Islam, pakar BMKG, pakar Lapan, serta pondok pesantren yang telah melakukan penghitungan di wilayahnya.

Penghitungan ini dilakukan untuk menghindari terjadinya "salah lihat". Sebab, apabila tinggi hilal ada di bawah 2 atau 4 derajat, maka kemungkinan obyek yang dilihat bukanlah hilal, melainkan bintang, lampu kapal, serta obyek lainnya. Hilal dapat dilihat dengan ketinggian minimal 2 derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) 3 derajat, serta umur minimal 8 jam ketika ijtimak.

Menurut data hisab, ijtimak terjadi pada hari Jumat, 28 Februari 2025, pukul 07.44 WIB besok. Pada saat itu, ketinggian hilal di wilayah Indonesia diperkirakan antara 3° 5,91' hingga 4° 40,96', dengan sudut elongasi antara 4° 47,03' hingga 6° 24,14'. Sesuai dengan kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), hilal kemungkinan akan terlihat. Meski demikian, keputusan akhir tetap menunggu hasil dari sidang isbat.

Baca Juga: BRIN Prediksi 1 Ramadan Jatuh Pada 2 Maret 2025, Menag: Kalau Bulan Sudah Terlihat, Kenapa Harus Ditunda

Demikian ulasan terkait kapan sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 2025. Semoga informasi ini bermanfaat dan menjadi pedoman bagi umat Islam yang akan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI