Suara.com - Umumnya, orang-orang akan baca doa buka puasa tepat sebelum menyantap makanan atau minuman. Namun, sudah benarkah demikian. Kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk baca doa buka puasa? Berikut informasinya
Sebelum itu, mari kita sama-sama cari tahu terlebih dahulu doa buka puasa dan artinya berikut.
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
Latin:
Allâhumma laka shumtu wa 'alâ rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama'u wabtalatil 'urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta'âlâ.
Artinya:
Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, atas rezeki-Mu aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah.
Doa buka puasa itu sendiri merupakan gabungan dari riwayat sahabat Mu’adz bin Zuhrah dan Abdullah bin Umar.
Baca Juga: Acara Buka Puasa Megah PIK 2 Ramadan Under The Dome Bakal Digelar, Ada Apa Saja?
Mengutip dari laman Kemenag Sulbar disebutkan bahwa penggalan berikut:
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ
merupakan bentuk fiil madhi atau kata kerja lampau sehingga jika diterjemahkan akan menjadi “telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah,”. Kondisi itu artinya menunjukkan bahwa orang-orang yang membaca doa sudah berbuka sehingga rasa hausnya hilang dan urat tenggorokannya basah. Karena itulah, waktu utama membaca doa buka puasa adalah setelah melakukannya.
Meski begitu, membaca doa sebelum berbuka bukanlah kesalahan justru menjadi salah sunnah. Hanya saja, membaca doa setelah berbuka adalah Kamal al-Sunnah atau kesempurnaan yang sunnah.
Menu Buka Puasa yang Dianjurkan Rasulullah
Selain mengetahui aturan membaca doa buka puasa, sudah sewajarnya umat muslim tahu makanan seperti apa yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW untuk berbuka.