Rupanya anjuran itu muncul dari kebiasaan Nabi Muhammad SAW untuk mengonsumsi buah kurma sebelum salat Idul Fitri.
"Tapi ada hadits di mana Rasulullah SAW, kalau mau berangkat salat Idul Fitri, itu beliau mengonsumsi kurma, disebutkan dalam jumlah ganjil. Tapi bukan berarti kalau kita berbuka dan sahur kita dalam jumlah ganjil," terangnya.
"Secara umum Allah cinta sama yang ganjil. Allah itu juga ganjil, Dia-lah yang Esa. Sehingga kalau berbicara makan (kurma), nggak harus ganjil kita makan, kalaupun makan genap," lanjutnya.