Kenapa Dianjurkan Makan Kurma dalam Jumlah Ganjil? Menu 2 Butir Kurma di MBG Versi Ramadan Disorot

Sabtu, 08 Maret 2025 | 13:30 WIB
Kenapa Dianjurkan Makan Kurma dalam Jumlah Ganjil? Menu 2 Butir Kurma di MBG Versi Ramadan Disorot
Ilustrasi Kurma. (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Program makan bergizi gratis (MBG) tampaknya tetap berlangsung selama bulan Ramadan. Namun makanan yang dibagikan sedianya dibawa pulang oleh para siswa untuk berbuka puasa.

Namun belakangan menu yang dibagikan dalam program MBG edisi Ramadan menuai sorotan, terutama setelah diunggah oleh akun X @/barengwarga. Bahkan akun itu juga menambahkan tagar untuk postingannya, "#AwasiMBGRamadhan".

"Makan 'Bergiji' Gratis ramadhan version, dibawa pulang untuk buka puasa katanya," cuit @/barengwarga, memperlihatkan potret menu yang diduga dibagikan kepada para siswa.

Menu makan bergizi gratis (MBG) edisi bulan Ramadhan. [X/@barengwarga]
Menu makan bergizi gratis (MBG) edisi bulan Ramadhan. [X/@barengwarga]

Tak ada nasi, tetapi diganti dengan sebungkus berisi dua keping biskuit bertopping abon. Lalu ada pula sebutir telur rebus dan sebungkus susu.

Di unggahan berbeda, tampak menu yang dibagikan untuk MBG edisi Ramadan adalah berupa sebungkus roti isi cokelat, sebungkus berisi dua keping biskuit bertopping taburan gula, 4 butir telur puyuh rebus, serta diduga 4 butir buah lengkeng.

Namun ada kesamaan dari dua potret tersebut, yakni dua butir kurma yang dimasukkan dalam sebuah plastik klip. Keberadaan kurma ini juga tampak ditemui di beberapa potret MBG lain yang dibagikan warganet.

Hal ini turut menjadi perbincangan warganet, apalagi karena ada anjuran untuk mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil saat berbuka puasa dan sahur.

Lantas kira-kira apa alasan anjuran tersebut ya?

Ustaz Syafiq Riza Basalamah pernah menerangkan di kanal YouTube Tanaashuh. "Dianjurkan untuk berbuka dengan kurma, sahur juga dengan kurma," ujarnya.

Baca Juga: Dialog Sinetron Ramadan Singgung Doa Berlindung dari Pemimpin yang Kekanakan, Publik: Sindir Gibran?

"Bahkan Nabi berkata,'Sebaik-baiknya sahur orang beriman adalah kurma'. Apakah dianjurkan makan dalam jumlah ganjil? Untuk berbuka dan sahur tidak ada hadits-nya," imbuhnya.

Rupanya anjuran itu muncul dari kebiasaan Nabi Muhammad SAW untuk mengonsumsi buah kurma sebelum salat Idul Fitri.

"Tapi ada hadits di mana Rasulullah SAW, kalau mau berangkat salat Idul Fitri, itu beliau mengonsumsi kurma, disebutkan dalam jumlah ganjil. Tapi bukan berarti kalau kita berbuka dan sahur kita dalam jumlah ganjil," terangnya.

"Secara umum Allah cinta sama yang ganjil. Allah itu juga ganjil, Dia-lah yang Esa. Sehingga kalau berbicara makan (kurma), nggak harus ganjil kita makan, kalaupun makan genap," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI