Suara.com - Seorang gadis berusia 18 tahun di India dilaporkan meninggal dunia akibat diet ekstrem yang hanya mengandalkan air selama berbulan-bulan.
Mengutip ulasan dari Antara, Selasa (11/3/2025), diet tersebut dijalaninya setelah mengikuti panduan dari video YouTube tanpa pengawasan ahli. Kondisinya memburuk hingga mengalami kekurangan gizi parah, yang pada akhirnya merenggut nyawanya.
![Diet ekstrem mengancam nyawa. [Dok. Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/11/84855-kematian.jpg)
Dokter yang menangani kasus ini menyebut bahwa gadis tersebut menderita anoreksia, sebuah gangguan makan serius yang bisa berakibat fatal.
Akibat kondisi ini, tubuhnya mengalami komplikasi berat seperti penyusutan lambung, kerongkongan, serta ketidakseimbangan kadar natrium dan gula dalam tubuhnya.
Apa Itu Anoreksia?
Mengutip laporan Medical Daily, Dokter Nagesh Prabu menjelaskan bahwa anoreksia adalah gangguan makan yang juga termasuk dalam kategori masalah kesehatan mental.
Penderita cenderung merasa memiliki berat badan berlebih, meskipun secara medis mereka sebenarnya berada dalam kondisi berat badan normal atau bahkan di bawah standar sehat.
Gangguan ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari genetika, stres, trauma, tekanan sosial, hingga kritik terhadap citra tubuh.
Selain itu, faktor psikologis seperti sifat obsesif-kompulsif juga bisa menjadi pemicu seseorang mengalami gangguan makan ini.
Gejala anoreksia dapat dikenali dari berbagai tanda fisik, emosional, dan perilaku. Secara fisik, penderita mungkin mengalami penurunan berat badan ekstrem, kelelahan, pusing, sulit buang air besar, serta sering merasa kedinginan.
Dalam beberapa kasus, muncul pembengkakan pada lengan atau kaki, nyeri perut, serta gangguan tidur.
Dari sisi perilaku, penderita sering kali menunjukkan kebiasaan berolahraga secara berlebihan, takut mengalami kenaikan berat badan, serta fokus berlebihan pada penampilan.
Mereka juga kerap memeriksa tubuh di cermin atau mengenakan pakaian berlapis untuk menyembunyikan bentuk tubuhnya.
Sementara itu, dampak emosional dari gangguan makan ini meliputi perubahan suasana hati, mudah tersinggung, serta kecenderungan menarik diri dari lingkungan sosial.
Penderita juga berisiko mengalami kecemasan berlebih, suasana hati yang buruk, dan kesulitan berkonsentrasi.