Sejarah Puasa Ramadan: Dijalankan Nabi Muhammad Sejak Tahun Kedua Hijriah

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 17 Maret 2025 | 12:59 WIB
Sejarah Puasa Ramadan: Dijalankan Nabi Muhammad Sejak Tahun Kedua Hijriah
ilustrasi puasa (Shutterstock)

Suara.com - Puasa merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan oleh Allah SWT kepada umat Islam di seluruh dunia. Perintah ini pertama kali disampaikan melalui Nabi Muhammad SAW, namun sebelum adanya kewajiban berpuasa di bulan Ramadan, terdapat praktik puasa yang telah dilakukan oleh umat terdahulu.

Menurut buku Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad karya Moenawar Khalil, sebelum turunnya perintah puasa Ramadan, Rasulullah SAW dan para sahabat telah terbiasa menjalankan puasa pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan. Puasa ini dikenal sebagai puasa Ayyamul Bidh. Selain itu, Rasulullah SAW juga berpuasa pada tanggal 10 Muharram atau yang dikenal sebagai puasa Asyura, yang juga merupakan tradisi yang dilakukan oleh umat sebelumnya.

Perintah wajib puasa Ramadan turun sekitar 18 bulan setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, tepatnya pada bulan Syaban tahun kedua Hijriah. Allah SWT menurunkan perintah ini dalam firman-Nya dalam surah Al-Baqarah ayat 183:

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)

Ayat ini menegaskan bahwa kewajiban berpuasa bukan hanya untuk umat Islam, tetapi juga telah menjadi bagian dari ibadah umat terdahulu. Perintah puasa ini kemudian dijalankan selama sebulan penuh di bulan suci Ramadan, menggantikan praktik puasa sebelumnya yang dilakukan secara berkala dalam beberapa hari tertentu.

Puasa Ramadan pertama kali dilaksanakan pada tahun kedua Hijriah, tepatnya pada Senin, 10 Syaban tahun ke-2 Hijriah, atau sekitar satu setengah tahun setelah Rasulullah SAW dan para sahabat hijrah dari Makkah ke Madinah. Sejak saat itu, Rasulullah SAW menjalankan ibadah puasa Ramadan hingga akhir hayatnya, dengan total sembilan kali menjalankan puasa Ramadan.

Tujuan utama dari puasa Ramadan adalah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang dapat membatalkan puasa, umat Islam diajarkan untuk mengontrol hawa nafsu dan meningkatkan kualitas ibadah. Selain itu, puasa juga berfungsi sebagai sarana untuk introspeksi diri dan meningkatkan solidaritas sosial dengan sesama.

Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh

Sebagian ulama memang membolehkan umat muslim untuk berniat puasa Ramadan sebulan penuh di awal bulan agar tidak lupa melafalkan niat setiap malamnya. Melansir laman NU Online, KH A. Idris Marzuqi dalam kitab Sabil al-Huda menjelaskan bacaan niat puasa Ramadan sebulan penuh:

Baca Juga: Musik Gambus Hingga Cita Rasa Mediterania: Sensasi Ramadan Timur Tengah di Jakarta!

Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Latin: "Nawaitu shouma jami'i syahri romadhooni hadzihi sanati taqlidan lilimaami maalikin fardhol lillaahi ta'aala".

Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang Ramadan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah".

Pada saat malam pertama Ramadan, banyak masjid dan mushola mengajak masyarakat muslim dengan dibimbing oleh para tokohnya untuk bersama-sama melaksanakan niat puasa sebulan versi mazhab Malikiyyah. Meski begitu, tuntunan tersebut bukan berarti menyimpulkan tidak perlu niat di hari-hari berikutnya.

Masyarakat muslim juga tetap dibimbing untuk rutin melaksanakan niat puasa setiap harinya. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi apabila di kemudian hari lupa niat, maka puasanya tetap sah dan bisa diteruskan, sebab dicukupkan dengan niat puasa sebulan penuh di awal Ramadan.

Waktu Membaca Niat Puasa Ramadan

Niat puasa harus dilakukan sebelum fajar menyingsing, dan waktu terbaik untuk membaca niat adalah setelah makan sahur atau sebelum tidur malam. Jika seseorang lupa mengucapkan niat di awal, tapi dalam hatinya sudah ada keinginan untuk berpuasa, maka puasanya tetap sah menurut sebagian ulama.

Perlu dipahami bahwa niat adalah bagian penting dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan. Umat muslim bisa berniat untuk puasa sebulan penuh di awal Ramadan atau berniat setiap malam sebelum puasa. Dengan memahami niat puasa dan waktunya, kita dapat menjalankan ibadah dengan lebih sempurna dan khusyuk. Semoga Ramadan 2025 menjadi momen yang penuh berkah bagi kita semua.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI