Ziarah Kubur Jelang Lebaran: 10 Adab Penting yang Wajib Diketahui

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 20 Maret 2025 | 13:53 WIB
Ziarah Kubur Jelang Lebaran: 10 Adab Penting yang Wajib Diketahui
Hal Wajib yang Harus Dilakukan saat Ziarah Kubur (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ziarah kubur menjadi tradisi turun-temurun yang dilakukan oleh sudara atau kerabat orang yang masih hidup untuk mengunjungi makam dari kerabat yang sudah wafat. Biasanya menjelang lebaran, orang-orang akan ramai untuk berziarah ke kuburan kerabatnya. Sebagai persiapan, ini dia hal wajib yang harus dilakukan saat ziarah kubur.

Dalam agama Islam, ziarah dilakukan dengan tujuan untuk mendoakan dan mengenang orang yang sudah meninggal. Selain itu, ziarah juga menjadi inspirasi orang dalam melakukan tafakur atas hikmah dari kematian. Sehingga mereka bisa memperbaiki diri salah satunya dengan giat beribadah.

Ziarah kubur menjelang lebaran yang dilakukan dengan berdoa atau sekadar membersihkan makam menjadi salah satu anjuran dalam agama Islam lantaran memiliki banyak sekali keutamaannya. Meskipun Nabi Muhammad SAW sempat melarang umatnya untuk melakukan ziarah kubur, namun kemudian larangan ini direvisi (mansukh).

Adapun salah satu dasar anjuran ziarah kubur tertuang dalam sabda Rasulullah SAW berikut:

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً

Artinya: “Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah).” (HR. Hakim).

Hal Wajib yang Harus Dilakukan saat Ziarah Kubur

Melansir dari situs NU Online, ulama telah memberikan petunjuk, aturan atau adab yang harus dilakukan saat ziarah kubur. Berkut 10 adab ziarah kubur:

Baca Juga: 8 Rekomendasi Catering di Bandung, Harga Terjangkau Cocok untuk Lebaran Keluarga

  1. Membaca doa dan ayat-ayat Al-Qur’an untuk orang yang sudah meninggal dunia
  2. Menjaga perilaku baik
  3. Menghadirkan hati dengan harapan dijauhkan dari keburukan-keburukan atau perbuatan maksiat
  4. Tidak duduk di atas kuburan atau makam
  5. Mengucapkan salam 'Assalamu alaika dara qaumi mu’minin, wa inna insya Allahu bikum lahiqun (semoga kesalamatan tertuju pada engkau wahai rumah perkumpulan orang-orang mukmin, sesungguhnya kami, jika Allah menghendaki akan menyusul kalian)
  6. Mengucapkan salam dengan menyebut nama mayat
  7. Mendatangi makam dari arah wajahnya
  8. Merenungkan keadaan orang-orang yang sudah dikubur. Mereka sendirian di sana karena telah terpisah dengan keluarganya masing-masing
  9. Merenungkan keadaan teman maupun sahabatnya yang sudah meninggal dan tidak bisa lagi mengejar mimpi-mimpinya di dunia
  10. Menghadirkan kesadaran bahwa pada waktunya kita akan merasakan kematian.

Sepuluh hal wajib yang harus dilakukan saat ziarah kubur di atas diambil dari penjelasan dua ulama. Antara lain yaitu Imam Syekh Nawawi Al-Bantani dan Syekh Khatib Asy-Syirbini. Imam Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayat al-Zain, halaman 281 menyebutkan:

قال النووي في الأذكار أجمع العلماء على أن الدعاء للأموات ينفعهم ويصلهم ثوابه اه روي عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال ما الميت في قبره إلا كالغريق المغوث بفتح الواو المشددة أي الطالب لأن يغاث ينتظر دعوة تلحقه من ابنه أو أخيه أو صديق له فإذا لحقته كانت أحب إليه من الدنيا وما فيها

Artinya: Imam Nawawi berkata dalam kitabnya, Al-Adzkar, ‘Para Ulama sepakat bahwa doa pada orang yang meninggal, bermanfaat dan sampai pada mereka‘ diriwayatkan dari Nabi Muhammad saw bahwa sesungguhnya beliau bersabda, ‘Tidak ada perumpamaan mayat di kuburnya kecuali seperti orang tenggelam yang ingin ditolong, mayat menunggu doa yang ditujukan padanya baik dari anaknya, saudaranya ataupun temannya. Ketika doa itu telah tertuju padanya, maka doa itu lebih ia cintai daripada dunia dan seisinya.

Penjelasan selanjutnya seperti yang diuraikan oleh Syekh Khatib Asy-Syirbini dalam Tafsir as-Siraj al-Munir, halaman 5277. Ia menerangkan:

وينبغي لمن زار القبور أن يتأدّب بآدابها ويحضر قلبه في إتيانها، ولا يكون حظه منها الطواف عليها فقط فإنّ هذه حالة يشاركه فيها البهائم، بل يقصد بزيارته وجه الله تعالى وإصلاح فساد قلبه، ونفع الميت بما يتلوه عنده من القرآن والدعاء، ويتجنب الجلوس عليها

 ويسلم إذا دخل المقابر فيقول: «السلام عليكم دار قوم مؤمنين، وإنا إن شاء الله بكم لاحقون». وإذا وصل على قبر ميته الذي يعرفه سلم عليه أيضاً، وأتاه من قبل وجهه لأنه في زيارته كمخاطبه حياً، ثم يعتبر بمن صار تحت التراب، وانقطع عن الأهل والأحباب، ويتأمّل حال من مضى من إخوانه كيف انقطعت آمالهم ولم تغن عنهم أموالهم، ومجيء التراب على محاسنهم ووجوههم، وافترقت في التراب أجزاؤهم، وترمل من بعدهم نساؤهم، وشمل ذل اليتم أولادهم وأنه لا بدّ صائر إلى مصيرهم، وأنّ حاله كحالهم وماله كمالهم.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI