Bacaan Takbir Idul Fitri 2025: Doa, Arti, dan Waktu Mengumandangkan

Rifan Aditya Suara.Com
Minggu, 30 Maret 2025 | 16:17 WIB
Bacaan Takbir Idul Fitri 2025: Doa, Arti, dan Waktu Mengumandangkan
Bacaan Takbiran Idul Fitri (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Malam perayaan Idul Fitri identik dengan lantunan takbir yang menggema di berbagai tempat. Berikut ini adalah bacaan takbir Idul Fitri secara lengkap, beserta makna serta waktu yang dianjurkan untuk mengumandangkannya.  

Hukum Membaca Takbir Idul Fitri

Hukum Membaca Takbir Idul Fitri  
Hukum Membaca Takbir Idul Fitri  

Mengumandangkan takbir pada malam Idul Fitri merupakan amalan sunnah yang dianjurkan untuk diperbanyak. Mengacu pada penjelasan dari NU Online, dasar dari anjuran ini tertulis dalam firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 185:  

"Wa litukmiluu al-'iddata wa litukabbiruu Allaha 'alaa maa hadaakum wa la'allakum tasykuruun."  

Artinya: "Dan hendaklah kamu menyempurnakan bilangan (puasa) dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah [2]: 185)  

Takbir Idul Fitri mulai dikumandangkan sejak matahari terbenam pada malam 1 Syawal hingga imam shalat Id bertakbiratul ihram bagi yang shalat berjamaah, atau sampai seseorang memulai takbir shalat Id bagi yang melaksanakannya sendiri.  

Lafadz Takbir Idul Fitri beserta Artinya 

Bacaan takbiran Idul Fitri terbagi menjadi dua jenis, yaitu takbir muqayyad dan takbir mursal.  

- Takbir muqayyad adalah takbir yang dianjurkan untuk dibaca setiap selesai shalat, baik shalat wajib maupun shalat sunnah.  

- Takbir mursal adalah takbir yang bisa dilantunkan kapan saja dan di mana saja tanpa terikat waktu tertentu.  

Berikut adalah bacaan takbir Idul Fitri yang lazim dikumandangkan, sebagaimana dijelaskan oleh Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab:  

Baca Juga: Amalan Sebelum dan Sesudah Salat Idul Fitri 2025

"Allhu akbar, Allhu akbar, Allhu akbar."  

Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar."  

Selain itu, kita juga dapat menambahkan dzikir sebagaimana yang dilafalkan oleh Rasulullah SAW di Bukit Shafa, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim:  

"Allhu akbar kabr, walhamdu lillhi katsr, wa subhnallhi bukratan wa ashl, l ilha illallhu wa l na'budu ill iyyhu mukhlishna lahud dna wa law karihal kfirn, l ilha illallhu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa hazamal ahzba wahdah, l ilha illallhu wallhu akbar."  

Artinya: "Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah dalam jumlah yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Tiada Tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, dengan mengikhlaskan agama bagi-Nya, walaupun orang-orang kafir membencinya. Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, yang menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan pasukan musuh sendirian. Tiada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besar."  

Selain bacaan di atas, ada juga lafadz takbir yang sering dikumandangkan:  

"Allhu akbar, Allhu akbar, Allhu akbar. L ilha illallhu wallhu akbar. Allhu akbar wa lillhil hamdu."  

Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besar. Segala puji hanya bagi-Nya."  

Waktu Mengumandangkan Takbir Idul Fitri  

Menurut sumber dari Muslim.or.id, bacaan takbir Idul Fitri mulai dikumandangkan sejak terbenamnya matahari pada malam 1 Syawal hingga shalat Idul Fitri selesai dilaksanakan.  

Anjuran untuk bertakbir ini bersumber dari firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 185, yang telah disebutkan sebelumnya. Ayat ini menjelaskan bahwa setelah menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk mengagungkan nama Allah dengan melafalkan takbir.  

Selain itu, Ibn Abi Syaibah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bertakbir sejak keluar rumah menuju lapangan hingga selesai melaksanakan shalat Id:  

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar rumah menuju lapangan, kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai shalat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir." (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf 5621)  

Ketentuan Takbir Idul Fitri  

Takbir Idul Fitri dianjurkan untuk dilafalkan kapan saja dan di mana saja, tidak terbatas hanya di masjid. Namun, sangat dianjurkan untuk memperbanyak takbir saat dalam perjalanan menuju lapangan tempat shalat Id, karena hal ini merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat.  

Hadits lain yang mendukung anjuran ini adalah riwayat dari Al-Faryabi dalam kitab Ahkam al-Idain:  

1. Dari Nafi: "Dulu Ibn Umar bertakbir pada hari raya (ketika keluar rumah) sampai tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir hingga imam datang." (HR. Al-Faryabi dalam Ahkam al-Idain)  

2. Dari Muhammad bin Ibrahim (seorang tabi'in): "Dulu Abu Qotadah berangkat menuju lapangan pada hari raya kemudian bertakbir. Beliau terus bertakbir sampai tiba di lapangan." (HR. Al-Faryabi dalam Ahkam al-Idain)  

Demikianlah bacaan takbir Idul Fitri lengkap dengan arti dan waktu pelaksanaannya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua!

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI