Melaksanakan puasa qadha Ramadhan ini jumlahnya harus sesuai dengan jumlah puasa yang ditinggalkan selama Ramadhan.
Puasa qadha ini tidak harus dilakukan secara berurutan, namun sebaiknya segera melakukannya setelah Ramadhan berakhir.
Cara Melakasanakan Puasa Qadha Ramadhan
Puasa qadha Ramadhan dilakukan dengan cara yang sama seperti puasa Ramadhan, yaitu dengan menahan diri dari makan, minum, dan perbuatan yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Puasa qadha juga tidak harus dilakukan pada bulan Syawal, meskipun banyak orang memilih untuk menggantinya tepat setelah Ramadhan. Kamu bisa melaksanakan puasa qadha kapan saja, kecuali pada hari yang dilarang untuk berpuasa.
Menggabungkan Niat Puasa Qadha dan Puasa Sunnah
Beberapa orang mungkin bertanya apakah bisa menggabungkan niat puasa qadha dengan puasa sunnah, seperti puasa Syawal atau puasa Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidh atau puasa sunnah lainnya.
Pendapat mayoritas ulama menyatakan bahwa puasa qadha harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum melakukan puasa sunnah.
Oleh karena itu, jika seseorang masih memiliki puasa qadha, maka sebaiknya menyelesaikan qadha tersebut terlebih dahulu.
Namun jika ingin menggabungkan puasa qadha Ramadhan dan puasa sunnah juga diperbolehkan. Ini sejalan seperti yang disampaikan oleh Syekh Abu Bakar Syatha dalam kitab I’anatuth Thalibin jilid II, halaman 336.
Dalam kitab I’anatuth Thalibin karya Ibnu Hajar al-Haitamiy dan Syekh Ar-Ramli juga menyebutkan bahwa menggabungkan puasa Qadha dan puasa Sunnah hukumnya boleh. Kedua puasa ini dapat digabung dan pahala keduanya tidak berkurang.
Baca Juga: Puasa Syawal Harus Berurutan? Berikut Penjelasannya
Demikian ulasan mengenai bacaan niat puasa qadha Ramadhan di bulan Syawal lengkap dengan dalilnya, hukumnya dan ketentuan puasa qadha Ramadhan.
Kontributor : Ulil Azmi