Kebudayaan Tiongkok dan Jepang di abad pertengahan mengasosiasikan warna putih dengan kedukaan. Hal ini juga tak terlepas dari ajaran Konfusianisme yang berkembang di Tiongkok.
Warna putih sebagai warna kedukaan juga lekat dalam budaya di Thailand hingga India dengan ajaran Hindu dan Budhis yang kuat.
Setelah ditelusuri, masyarakat yang dominan beragama Islam dan punya corak kebudayaan bernuansa ajaran Islam juga menggunakan pakaian putih saat prosesi kedukaan.
Hal tersebut juga terkait dengan hukum fiqh soal baju yang dikenakan saat berduka.
Hukum Islam soal baju pemakaman
Ajaran Islam justru lebih menekankan pemakaian warna putih dibandingkan dengan warna hitam saat prosesi mengantarkan jenazah.
Adapun dalam fiqh takziyah atau mengantar jenazah, para pelayat dan keluarga dianjurkan untuk memakai warna putih.
Warna hitam untuk melayat ternyata hukumnya adalah makruh dalam hukum fiqh, yang artinya perbuatan tersebut sebaiknya tidak dilakukan, namun tidak berdosa jika dilakukan.
Para ulama sepakat bahwa warna hitam dikhawatirkan akan menimbulkan perasaan tidak ikhlas terhadap kematian seseorang, sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab Al-Mausu’ah Alfiqhiyyah.
Selain itu, Rasulullah dalam Hadist Riwayat At-Thabrani juga menganjurkan untuk memakai pakaian warna putih yang menyerupai warna kafan sebagai perlambangan kematian.
Baca Juga: Lagi Liburan di Barcelona, Ashanty Kaget Titiek Puspa Meninggal: Akan Selalu Terkenang!
Kontributor : Armand Ilham