Prosedur ini dilakukan dengan memotong sebagian organ lambung untuk mengurangi kapasitasnya. Bedah itu dilakukan agar kemampuan lambung menampung makanan dalam kapasitas yang lebih terbatas.
Risiko Operasi Bariatrik
Mengutip Mayo Clinic, operasi bariatrik memiliki potensi risiko kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, seperti:
- Pendarahan berlebihan
- Infeksi
- Masalah paru-paru atau pernafasan
- Reaksi terhadap anestesi
- Kebocoran pada sistem gastrointestinal
- Gumpalan darah
Selain itu, risiko dan komplikasi jangka panjang dari operasi penurunan berat badan ini juga bervariasi, tergantung jenis operasinya, seperti:
- Obstruksi usus
- Batu empedu
- Hernia
- Malnutrisi
- Refluks asam
- Gula darah rendah atau hipoglikemia
- Bisul
- Sindrom dumping, yaitu kondisi yang menyebabkan diare, wajah memerah, pusing, mual dan muntah.
Metode Operasi Bariatrik
1. Sleeve Gastrectomy
Operasi ini dilakukan dengan mengurangi kapasitas lambung sebesar 75-80%. Keuntungannya, berat badan dapat turun secara signifikan tanpa mengubah rute usus pada alur pencernaan.
2. Biliopancreatic Diversion with Duodenal Switch
Operasi ini akan memotong lambung menjadi lebih kecil kemudian menyambungkannya dengan bagian akhir usus halus yang telah dipotong. Bagian awal usus halus akan kembali disambungkan ke bagian akhir agar enzim pencernaan dan empedu mengalir normal.
Baca Juga: Farhat Abbas Tantang Lisa Mariana Sumpah Pocong, Yakin Bukan Hamil Anak Ridwan Kamil
Mengutip Mayo Clinic, operasi ini akan membatasi jumlah makanan dan mengurangi penyerapan nutrisi. Selain itu, metode ini juga memiliki risiko lebih besar, yaitu kekurangan gizi dan vitamin.