Emas secara tradisional telah menjadi pelindung nilai terhadap inflasi, sehingga akan menarik lebih banyak minat baik dari investor institusional ataupun dari pihak ritel. Menurut proyeksi UBS, arus masuk ke ETF emas diperkirakan telah mencapai 450 metrik ton.
3. Bank Sentral Dunia Memborong Emas
Pendorong utama lonjakan harga emas berikutnya adalah pembelian emas secara masif oleh bank sentral global. Berdasarkan laporan Tata AMC, permintaan emas dari negara berkembang seperti China, India, dan Turki mengalami peningkatan lantaran cadangan mereka lebih rendah dibandingkan negara maju seperti AS, Jerman, dan juga Prancis.
Pembelian ini diprediksi rata-rata mencapai 100 ton tiap bulan sepanjang tahun 2025, hingga menciptakan fondasi harga yang kuat. Bank sentral di Asia kemudian mempercepat akumulasi emas sebagai slah satu respon terhadap ketegangan geopolitik yang terus memans.
4. Pelemahan Indeks Dolar AS Menambah Daya Tarik Emas
Pelemahan Indeks Dolar AS (DXY) di awal 2025 mendorong tambahan terhadap harga emas. Kini, DXY diperdagangkan di level 99,56, dimana jauh lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya, yang membuat harga emas lebih murah bagi para pembeli internasional.
Harga Emas Antam
Dilansir dari situs resmi Antam, berikut adalah daftar emas Antam terkini:
- 0,5 gram: Rp1.032.500
- 1 gram: Rp1.965.000
- 2 gram: Rp3.870.000
- 3 gram: Rp5.870.000
- 5 gram: Rp9.600.000
- 10 gram: Rp19.145.000
- 25 gram: Rp47.737.000
- 50 gram: Rp96.395.000
- 100 gram: Rp190.712.000
- 250 gram: Rp476.515.000
- 500 gram: Rp952.820.000
- 1.000 gram: Rp1.905.500.000
Itu tadi ulasan seputar kenapa harga emas naik terus dan harga terbaru akhir pekan. Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Melonjak Hari Ini, di Atas Rp2 Juta per Gram
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari