Hal menarik lainnya, sebelum seblak menjadi tren di Jawa Barat, ada tradisi serupa di Jawa Timur. Di sana, masyarakat sudah lama mengonsumsi kerupuk yang direndam air panas agar menjadi lunak, meskipun tanpa tambahan bumbu seperti seblak.
Fenomena tersebut menunjukkan bahwa tradisi mengolah kerupuk basah bukan hal baru, namun seblak berhasil memberikan sentuhan baru dengan racikan bumbu yang lebih kompleks.
Seblak juga mencerminkan kreativitas masyarakat dalam mengolah bahan-bahan sederhana menjadi sajian yang menarik. Dalam perjalanannya, seblak terus berkembang dengan berbagai variasi topping dan tingkat kepedasan, bahkan kini bisa ditemukan dalam versi instan dan dijual secara luas di luar Bandung.
Dengan latar belakang yang sederhana namun penuh inovasi, seblak menjadi bukti bahwa kuliner Indonesia sangat kaya, bukan hanya dari segi rasa, tetapi juga dari cerita dan sejarah yang menyertainya.