Suara.com - Brandon Salim dan Dhika Himawan merayakan momen pernikahan pada Sabtu, 19 April 2025 dengan mengusung nuansa Tionghoa yang membuat perayaan semakin berkesan.
Konsep pernikahan ini menarik perhatian warganet, bahkan dinobatkan sebagai resepsi pernikahan paling simpel dan indah di tahun 2025.
Bukan hanya momen pernikahan, mereka sudah berhasil menarik perhatian netizen sejak awal, mulai dari prosesi lamaran, sesi foto prewedding, hingga pemberkatan nikah.
Tak seperti pernikahan artis pada umumnya yang mengundang banyak orang, mereka justru mengedepankan konsep sederhana yang tak terlalu banyak tamu undangan.

Namun, ada satu hal yang cukup mencuri perhatian, yaitu pemilihan souvenir yang unik dan menjadi topik hangat belakangan ini.
Dari tiga barang yang diberikan sebagai souvenir, salah satunya yang paling mencuri perhatian adalah Salep 88, salep legendaris yang sudah ada sejak tahun 1970-an.
Informasi ini dibagikan oleh akun TikTok Rahasia Beauty yang kemudian menuai banyak respons dari warganet, termasuk manfaatnya sampai-sampai digunakan souvenir pernikahan.
Apa Manfaat Salep 88?

Salep 88 adalah obat luar yang mengandung Salicylic acid, Benzoic acid, dan Sulfur praecipitatum untuk meringankan penyakit kulit seperti gatal-gatal, panu, kadas, kudis, kurap, dan kutu air akibat infeksi jamur.
Selain itu, kombinasi bahan-bahan tersebut juga membantu meningkatkan kelembapan kulit dan mempercepat proses pengelupasan sel-sel kulit mati, kemudian merangsang regenerasi sel kulit baru.
Baca Juga: Sosok Dhika Himawan Istri Brandon Salim, Memukau dengan Vintage Look saat Pernikahan
Cara penggunaannya juga mudah, yakni hanya cukup mengoleskan salep secukupnya ke kulit yang menglami infeksi sebanyak tiga kali sehari.
Salep 88 termasuk dalam kategori C untuk ibu hamil, yang artinya studi pada hewan percobaan menunjukkan efek samping terhadap janin, meskipun belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Penggunaan obat ini hanya disarankan jika manfaat yang diharapkan lebih besar daripada risiko bagi janin.
Selain itu, belum diketahui apakah asam salisilat dapat terserap ke dalam ASI, sehingga jika sedang menyusui, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini untuk memastikan keamanannya.
Namun, ada larangan menggunakan salep ini jika mengalami beberapa kondisi, seperti riwayat alergi terhadap salah satu bahan di dalamnya.
Produk ini juga harus dijauhkan dari area sensitif seperti mata, mulut, dan hidung. Jika terjadi kontak secara tidak sengaja, pengguna disarankan untuk segera membilasnya dengan air bersih.
Selain itu, Salep 88 sebaiknya tidak digunakan pada area wajah, tahi lalat, tanda lahir, kutil kelamin, maupun kulit yang sedang mengalami luka, iritasi, atau infeksi.
Mengutip dari laman Alodoc, penggunaan Salep Kulit 88 pada anak-anak yang sedang atau baru pulih dari infeksi virus seperti flu atau cacar air juga perlu dihindari karena berpotensi meningkatkan risiko sindrom Reye.
Sekilas Tentang Salep 88
Salep 88 yang diproduksi oleh PT Meccaya mengusung filosofi produk "value over price", yaitu mengutamakan kualitas dan kepuasan konsumen di atas pertimbangan harga.
Filosofi tersebut telah dijaga sampai 50 tahun sehingga Salep 88 dikenal sebagai produk dengan standar mutu tinggi, namun tetap hadir dengan harga yang terjangkau.
Tak hanya itu, Salep 88 juga berhasil meraih tingkat brand awareness dan loyalitas pelanggan tertinggi di segmen produk obat kulit.
Seiring berjalannya waktu, pihak perusahaan menyadari jika ada perubahan tren di kalangan konsumen sehingga mereka memutuskan untuk mengeluarkan salep khusus anak muda, yaitu Krim Anti Jamur 88 sebagai varian dari brand 88 yang diluncurkan pada 8 April 2019 lalu.
Krim 88 Anti Jamur menawarkan berbagai keunggulan, seperti teksturnya yang lembut di kulit, tidak lengket, cepat meresap, memiliki aroma segar, serta memberikan sensasi dingin yang membantu meredakan rasa gatal.
Produk ini dirancang khusus untuk generasi milenial yang menjalani rutinitas tinggi, mulai dari kuliah, bekerja, berolahraga, hingga mereka yang terbiasa mengenakan sepatu dalam waktu lama setiap harinya.
Kontributor : Damayanti Kahyangan