Paus Fransiskus juga menghapus persyaratan agar jenazahnya disemayamkan di atas tandu tinggi saat disemayamkan di Basilika Santo Petrus, dan memilih cara yang lebih sederhana untuk disemayamkan langsung di hadapan bangku-bangku gereja, disertai lilin Paskah.
Keputusan Paus Fransiskus untuk meninggalkan upacara pemakaman tradisional sesuai dengan pola yang lebih luas yang telah mendefinisikan kepausannya.
Sejak terpilih pada tahun 2013, Jesuit Argentina itu telah menjauhi kemewahan. Ia tinggal di wisma tamu Santa Marta di Vatikan alih-alih di Istana Apostolik.
Paus Fransiskus juga selalu mengendarai kendaraan sederhana. Ia sering menggambarkan dirinya sendiri sebagai "uskup Roma," dan reformasi pemakamannya memperkuat citra diri itu.
Sebelum wafat, Paus Fransiskus sudah memilih lokasi pemakaman di luar Vatikan, tepatnya di Basilika St. Mary Maggiore, tempat ia rutin berdoa di hadapan ikon "Salus Populi Romani" setelah perjalanan internasional. Fransiskus mengakui bahwa hal itu adalah pengabdiannya yang besar dalam salah satu wawancara tahun 2023 dengan penyiar Meksiko N+.
Upacara pemakaman lainnya tetap sesuai tradisi

Meski ada perubahan-perubahan ini, momen-momen penting lainnya dalam tradisi pemakaman paus tetap berlaku. Setelah kematian Paus, jenazahnya diperiksa, dikenakan jubah liturgi merah, dan dibaringkan di kapel pribadinya untuk pernyataan resmi kematian.
Sang camerlengo yang saat ini dipegang oleh Kardinal Kevin Farrell akan memimpin proses tersebut. Peti mati Paus dilengkapi dengan sekantong koin yang dicetak selama masa kepausannya dan biografi singkat yang dikenal sebagai "rogito," yang ditempatkan di dalam tabung logam.
Upacara pemakaman biasanya dipimpin oleh dekan Dewan Kardinal atau pendeta senior lainnya. Setelah pemakaman, gereja menjalankan masa berkabung selama sembilan hari yang dikenal sebagai "novemdiales", sebelum konklaf untuk memilih paus baru dimulai.
Baca Juga: Beda Sinopsis Conclave vs The Two Popes: Cetak Rekor Penonton usai Paus Fransiskus Wafat
Kontributor : Rizky Melinda