Suara.com - Nasaruddin Umar selaku Menteri Agama (Menag) kembali memperkenalkan skema murur atau tanazul bagi calon jamaah haji tahun 2025.
Ini adalah skema murur pertama yang dilakukan tahun ini. Apa itu murur dalam haji 2025?
“Maka tahun ini kita perkenalkan secara resmi, kita melakukan apa yang disebut dengan murur dan kita juga melakukan tanazul,” ujar Nasaruddin Umar dalam konferensi persi di Asrama Haji Pondok Gede (19/4/25).
Nasaruddin menegaskan bahwa salah satu manfaat yang ia harapkan dari skema murur haji ini adalah mensisasti persoalan jamaah haji yang kesulitan bermalam ketika berada di Muzdalifah.
Lantas, apa sebenarnya manfaat dari Murur? Bagaimana pelaksanaannya di lapangan? Temukan jawabannya melalui informasi berikut.
Apa itu Murur Haji?
Laman NU Online menjelaskan bahwa Murur adalah proses mabit (bermalam) di Muzdalifah yang dilakukan dengan cara melintas saja tanpa harus turun dari bus.
Dengan begitu, jamaah yang diberangkatkan dari Arafah setelah waktu Maghrib cukup melintasi Muzdalifah dan langsung menuju Mina.
Pada musim haji sebelumnya (2024) skema ini sudah sempat diterapkan, terutama bagi jamaah lanjut usia dan penyandang disabilitas dan terbukti bisa mempercepat mobilisasi jamaah haji dari Muzdalifah ke Mina.
Baca Juga: Bikin Melongo! Biaya Haji Furoda Terbaru 2025, Lengkap dengan Dalil dan Hukumnya
“Dulu kalau kita melakukan ibadah haji harus bermalam di Muzdalifah. Ya, turun dari bus. Nah. persoalan kita mencari busnya di mana, kemudian juga gelap-gelapan dan seterusnya banyak persoalan,” ujar Nasaruddin.