Sementara itu, tanazul adalah istilah ketika jemaah tidak harus menginap di tenda. Skema ini memungkinkan jemaah menginap di hotel yang tentunya lebih nyaman.
“Tanazul itu artinya tidak lagi mutlak seorang jamaah harus menginap di tenda, tenda yang sudah tersedia di Mina. Tapi itu bisa menginap di hotel karena jarak menuju ke kemah mereka itu lebih jauh kadang-kadang daripada pergi ke hotel. Nah, itu perjalanan 1 atau 1,5 kilometer sudah sampai di hotelnya,” imbuh Nasarrudin.
Siapa yang Diikutsertakan dalam Murur Haji?
Sama seperti Murur haji periode sebelumnya, skema Murur haji di tahun 2025 ini juga masih menggunakan sistem kuota. Nantinya, pihak yang bertugas akan melihat kuota prioritas.
“Kita mungkin hanya kurang lebih 40 sampai 50 ribu jamaah, jadi kita akan lihat siapa yang prioritas. Itu yang akan melakukan tanazul, tetapi selebihnya berjalan normal. Insyallah kita juga akan mempersiapkan dengan beberapa macam perubahan-perubahan,” ujar Nasaruddin.
Manfaat Skema Murur dan Tanazul bagi Jamaah Haji
Tujuan utama dari penerapan skema Murur dan tanazul tentu saja membuat ibadah haji lebih nyaman sehingga jamaah lebih khusyuk saat beribadah. Berikut adalah beberapa manfaat yang diharapkan hadir dari skema murur haji 2025 dan tanazul.
Mengurangi kepadatan di Muzdalifah dan Mina sehingga mengurangi risiko kemacetan dan potensi bahaya selama puncak perjalanan ibadah haji.
Meningkatkan kenyamanan jamaah, khususnya bagi lansia dan penyandang disabilitas. Dengan opsi bermalam di hotel, mereka diharapkan bisa beribadah lebih tenang.
Baca Juga: Bikin Melongo! Biaya Haji Furoda Terbaru 2025, Lengkap dengan Dalil dan Hukumnya
Mempercepat proses mobilisasi jamaah sehingga rangkaian ibadah haji secara keseluruhan berjalan lebih lancar dan tepat waktu.