Oleh karenanya, basilika ini sering disebut sebagai “Bethlehem of the West”, sekaligus menjadi lokasi perayaan Misa malam Natal pertama yang terus dilakukan oleh para Paus hingga sekarang.
Hingga kini, tujuh Paus telah dimakamkan di sini, sehingga Basilika Santa Maria Maggiore menjadi tempat yang tidak hanya indah secara visual, tapi juga penuh makna spiritual.
Sebagai informasi tambahan, meskipun bangunan basilika telah beberapa kali direnovasi, tapi beberapa bagian dalamnya masih mempertahankan keaslian. Misalnya, di bagian tengah gereja terdapat tiang-tiang marmer yang dulunya berasal dari bangunan kuno Romawi.
Mozaik berwarna biru dan emas yang menggambarkan kisah dari Kitab Perjanjian Lama juga masih terawat dengan baik. Kemudian, di bagian atas lengkungan terdapat mozaik abad ke-5 yang menampilkan sosok Yesus saat masih anak-anak.
Sementara terkait keputusan Paus Fransiskus yang ingin dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, hal itu merupakan bentuk kedekatannya dengan tempat tersebut.
Sejak awal kepausannya, Paus Fransiskus selalu datang ke basilika untuk berdoa di depan ikon Bunda Maria.
Bahkan, saat pandemi Covid-19, Paus Fransiskus rela berjalan kaki meninggalkan Vatikan demi datang ke basilika demi berdoa memohon perlindungan dan agar pandemi segera berakhir.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Baca Juga: Rasakan Duka Mendalam, Citra Scholastika Ungkap Kesamaan Paus Fransiskus dengan Ayahnya