Saat merasa ingin berbelanja, alihkan perhatian Anda. Membaca buku, berolahraga, menulis jurnal keuangan, atau mengembangkan hobi baru bisa menjadi pelarian yang lebih produktif.
5. Catat Setiap Perjalanan
Buat jurnal tentang perjalanan No Buy Challenge Anda. Catat godaan apa saja yang muncul, bagaimana Anda mengatasinya, serta perubahan apa yang dirasakan. Ini bisa menjadi sumber motivasi untuk terus bertahan.
Tidak semua orang harus menjalani No Buy Challenge secara ketat. Beberapa memilih versi yang lebih fleksibel, seperti Low Buy, yakni membatasi belanja hanya pada barang yang benar-benar esensial atau sudah direncanakan sebelumnya.
Kunci dari tantangan ini bukan sekadar menahan diri dari belanja, tetapi memahami alasan di balik setiap keputusan finansial yang diambil.
Dengan mengikuti No Buy Challenge, kita belajar bahwa tidak semua kebahagiaan berasal dari benda baru. Justru, saat kita mampu menahan godaan dan mengalihkan perhatian pada hal-hal yang lebih esensial, kita akan merasakan kepuasan batin yang lebih dalam.
No Buy Challenge adalah lebih dari sekadar menahan diri untuk tidak berbelanja — ini adalah proses membangun kesadaran finansial dan menghargai apa yang sudah dimiliki. Di tengah derasnya tren belanja online, mengikuti tantangan ini bisa menjadi langkah besar menuju kebebasan finansial dan gaya hidup yang lebih bermakna.
(Imelda Rosalina)
Baca Juga: Viral Belanja Jutaan di PIM Pakai M-Banking Palsu, Cewek Hijab 'Pengedit Andal' Dicokok di Hotel OYO