Lazada Pakai AI dan Machine Learning untuk Basmi Barang Palsu

Dicky Prastya Suara.Com
Selasa, 29 April 2025 | 20:46 WIB
Lazada Pakai AI dan Machine Learning untuk Basmi Barang Palsu
Ilustrasi Lazada. [Dok. Lazada Indonesia]

Suara.com - Lazada ikut menyoroti peredaran produk palsu di platform e-commerce belanja online. Mereka memanfaatkan teknologi terkini seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) hingga pembelajaran mesin (machine learning) untuk memberantas peredaran produk palsu di aplikasinya.

Head of Business Risk Lazada Indonesia, Stephanie Gunawan menerangkan, ini adalah upaya mereka untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap ekosistem digital di Lazada.

Stephanie memaparkan kalau perusahaan menggunakan pendekatan menyeluruh yang menggabungkan teknologi mutakhir, kemitraan strategis, dan kebijakan tegas perusahaan demi menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap perlindungan  Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan pengalaman belanja yang aman dan nyaman bagi konsumen Indonesia.

“Sebagai pelopor eCommerce di Asia Tenggara, kami menyadari pentingnya menciptakan lingkungan belanja online yang aman, terpercaya, dan bebas dari barang palsu. Karena itu, Lazada terus berinvestasi dalam teknologi dan program perlindungan merek untuk mendukung baik konsumen maupun mitra brand kami,” ujar dia, dikutip dari siaran pers, Selasa (29/4/2025).

Sebenarnya platform ecommerce di Indonesia terkategori sebagai user generated content (UGC). Artinya, para penjual di platform yang menjadi penanggung jawab utama atas daftar produk di toko masing-masing.

Namun Lazada memamerkan sejumlah cara untuk menangkal peredaran barang palsu. Berikut paparannya.

Ilustrasi Lazada. [Dok. Lazada Indonesia]
Ilustrasi Lazada. [Dok. Lazada Indonesia]

1. Lazada IPP (Intellectual Property Protection) Feature

Fitur Lazada IPP ini memungkinkan pemilik merek dan pemegang hak kekayaan intelektual untuk dengan mudah melaporkan produk mencurigakan. Setiap laporan akan segera ditindaklanjuti untuk ditinjau dan, jika terbukti melanggar, listing produk di platform akan langsung dihapus.

2. Deteksi Berbasis Teknologi Canggih

Baca Juga: Dorong Pemanfaatan Kecerdasan Buatan, Menko PMK Inisiasi Satgas Strategi Nasional AI

Dukungan teknologi canggih berbasis artificial intelligence (AI) dan machine learning memungkinkan sistem Lazada mampu mengenali ciri-ciri produk ataupun pola listing produk yang melanggar ketentuan platform. Teknologi ini membantu menyaring ribuan listing setiap harinya untuk memastikan penawaran produk yang sesuai kebijakan yang berlaku di Lazada.

3. LazMall: Jaminan Produk 100% Asli

LazMall hadir sebagai kanal khusus produk autentik di Lazada, yang menampilkan produk dari brand resmi atau distributor dan reseller yang telah terverifikasi. Selain itu, konsumen juga dilindungi oleh kebijakan pengembalian barang hingga 30 hari, memberikan kenyamanan ekstra bagi pelanggan jika produk yang diterima tidak sesuai ekspektasi.

Selain itu Lazada mengembangkan fitur pengembalian barang yang mudah demi membangun kepercayaan dan memberikan ketenangan bagi konsumen saat belanja online. Konsumen dapat mengajukan pengembalian dengan mengklik fitur ‘Pengembalian Produk' di aplikasi, pilih opsi barang dijemput kurir atau lakukan drop-off produk, lalu pengembalian dana akan diproses.

4. Seleksi dan Verifikasi Penjual

Lazada menerapkan proses verifikasi yang ketat terhadap calon penjual, khususnya untuk penjual dari produk dalam kategori risiko tinggi. Penjual yang terbukti melanggar kebijakan keaslian produk, khususnya apabila ada pelaporan dari pemilik brand, bisa dikenai sanksi tegas; mulai dari penghapusan produk hingga penutupan toko secara permanen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI