Suara.com - Kemerahan pada wajah sering kali jadi sumber kepercayaan diri yang hilang—terutama jika muncul tanpa sebab jelas dan sulit diatasi. Mulai dari spider leg veins, telangiectasias (pelebaran pembuluh darah halus), port wine stains (noda merah bawaan), hingga perioral bruising (memar di sekitar mulut).
Masalah-masalah ini kerap kali bersifat kronis, mengganggu, dan membutuhkan penanganan khusus yang tidak bisa diatasi hanya dengan skincare biasa. Kabar baiknya, Surabaya kini memiliki klinik estetika dengan teknologi mutakhir untuk mengatasi masalah tersebut.
U Young Beauty & Health Clinic resmi membuka cabangnya di kota pahlawan, membawa serta teknologi kelas dunia bernama VBeam Laser, hasil kolaborasi strategis dengan PT Regenesis—distributor teknologi estetika medis terkemuka di Indonesia.
Menurut dr. Brilliant Tantomo, M.Biomed (AAM), salah satu dokter senior di U Young Clinic, VBeam adalah alat gold standard dalam dunia dermatologi global yang dirancang secara khusus untuk mengatasi masalah redness di kulit.
"Teknologi ini menggunakan prinsip Pulse Dye Laser dengan panjang gelombang 595 nm yang bekerja menargetkan pembuluh darah abnormal di bawah permukaan kulit tanpa merusak jaringan sekitarnya," jelasnya.

Apa Itu VBeam dan Mengapa Begitu Efektif?
VBeam adalah perangkat medis berbasis Pulse Dye Laser (PDL) yang sudah digunakan lebih dari 30 tahun secara global untuk menangani gangguan vaskular pada kulit.
Cara kerjanya sangat presisi: laser menargetkan hemoglobin dalam pembuluh darah yang melebar atau tidak normal, lalu menghancurkannya dengan energi cahaya yang terserap secara selektif.
Ini membuat permasalahan kemerahan pada kulit, seperti telangiectasia dan port wine stains, bisa berkurang drastis hanya dalam beberapa sesi.
Baca Juga: 8 Produk Skincare Terbaik untuk Pria, Cocok buat Kamu yang Aktif di Luar
"Kelebihan dari VBeam adalah kenyamanannya. Alat ini dilengkapi sistem pendingin dinamis (DCD) yang menyemprotkan cryogen dingin sebelum laser ditembakkan. Ini mengurangi rasa sakit secara signifikan, bahkan pada pasien dengan ambang nyeri rendah," tambah dr. Brilliant.