Prestasi yang pernah ia torehkan sebelum melenggang ke percaturan catur dunia yakni peraih medali emas Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY tahun 2022, Juara Kejuaraan Catur Nasional U-19 kategori putri, dan PON Aceh-Sumut 2024 pada nomor catur standar perseorangan.
Sebelum melenggang ke Kualifikasi Piala Catur Dunia 2025, Shafira juga sempat memenangkan kejuaraan tingkat dunia lainnya. Ia adalah juara Kejuaraan Catur Yunior ASEAN “21st ASEAN+ Age Group Chess Championship 2023”,g di Bangkok, Thailand pada 2023 lalu.
Shafira kala itu mendapat apresiasi dari Bupati Sleman yang menjabat saat itu yakni Kustini Sri Purnomo. Sang Bupati Sleman secara langsung memberikan uang pembinaan senilai Rp5.150.000 untuk mendongkrak semangatnya berjuang di ajang lainnya.
Berkat kecerdasan Shafira, ia dikirim ke Ulaanbaatar, Mongolia pada 22 April - 2 Mei 2025 untuk mengikuti Kualifikasi Piala Catur Dunia 2025 Zona 3.3 sekaligus Asian Zone 3.3 Chess Championship 2025 Kategori Putri.
Shafira berjuang bersama lima atlet Indonesia lainnya dalam ajang catur bergengsi dunia tersebut.
Pertandingan Shafira vs Turmunkh Munkhzul: Pintu masuk ke Piala Dunia Catur 2025
Shafira dihadapkan dengan berbagai atlet ternama saat berjuang di Asian Zone 3.3 Chess Championship 2025 Kategori Putri.
Salah satu lawan terkuat Shafira adalah Turmunkh Munkhzul. Munkzhul memiliki peringkat ELO 2301. Sebagai perbandingan, Shafira kini meraih peringkat ELO 1983 (kini meningkat menjadi 2378 setelah mengalahkan Munkzhul).
Munkzhul juga tak bisa diremehkan lantaran bergelar WGM dan pernah bertanding di Piala Dunia Catur Putri 2021 yang digelar di Sochi, Rusia.
Baca Juga: Mendak Tirta dan Pradaksina: Makna Mendalam Ritual Umat Hindu di Prambanan Jelang Nyepi
Adapun dalam pertandingan tersebut, Shafira mendapat bidak hitam. Artinya, Munkzhul punya keuntungan lebih mujur karena bisa menentukan awal permainan lantaran punya giliran untuk menggerakkan bidak terlebih dahulu.