Kolaborasi Global Butuh Skill Global
Untuk siapa pun yang ingin ikut dalam proyek AI internasional, atau berkontribusi dalam startup teknologi lintas negara, maka bahasa Inggris wajib masuk dalam skill utama.
“Kemampuan berbahasa Inggris memungkinkan pekerja Indonesia untuk berkontribusi secara aktif dalam tim internasional, berdiskusi dengan percaya diri, menyampaikan ide, dan memimpin proyek lintas negara,” kata Pushkar Saran.
Fakta menariknya, sebanyak 94% tenaga kerja Indonesia menganggap upskilling dan reskilling sebagai kunci karier.
Artinya, kita siap berkembang — tapi harus dengan bekal yang tepat. Salah satunya, kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Tantangan: Akses dan Validasi Skill
Meski demikian, semangat belajar saja tidak cukup. Banyak program pelatihan diasumsikan hanya cocok untuk mereka yang sudah mahir bahasa Inggris dan paham digital. Padahal realitanya, tidak semua punya akses atau kepercayaan diri untuk ikut.
“Banyak program pelatihan mengasumsikan bahwa peserta sudah memiliki kemampuan dasar dalam bahasa Inggris dan literasi digital, padahal kenyataannya belum semua memiliki keterampilan tersebut,” lanjut Pushkar Saran.
Masalah lainnya, sebanyak 82% pekerja Indonesia ingin tahu bagaimana kemampuan mereka dibanding standar industri, tapi 55% belum tahu posisi mereka saat ini. Di sinilah TOEIC Link hadir sebagai solusi.
Baca Juga: Garmin Resmikan Garmin Golf Club di Indonesia Rangkul Pemula hingga Menengah
TOEIC Link bukanlah tes Bahasa biasa. Berbeda dengan tes akademik biasa, TOEIC Link fokus pada kemampuan bahasa Inggris yang setiap orang butuhkan langsung di dunia kerja, seperti menulis email, ikut rapat, baca dokumen kerja, dan lain-lain.